Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kekayaan para konglomerat di Indonesia sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh pergerakan saham.
- Low Tuck Kwong adalah orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan yang sangat terfokus pada satu perusahaan.
- Hartono bersaudara mendapatkan kekayaan mereka dari investasi di sektor perbankan dan tembakau.
Pada tanggal 22 Maret 2025, Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk., menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USRp 450.59 triliun ($27,4 miliar) (Rp452 triliun). Kekayaannya sangat dipengaruhi oleh pergerakan saham perusahaannya. Di posisi ketiga dan keempat, ada Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, yang masing-masing memiliki kekayaan sebesar USRp 327.26 triliun ($19,9 miliar) dan USRp 315.74 triliun ($19,2 miliar) , sebagian besar berasal dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk.
Selanjutnya, Prajogo Pangestu, pemilik Grup Barito Pacific, memiliki kekayaan bersih sebesar USRp 292.72 triliun ($17,8 miliar) , dengan kenaikan harta yang signifikan dalam waktu singkat. Di urutan kelima, Sri Prakash Lohia, seorang konglomerat asal India, memiliki kekayaan sebesar USRp 139.78 triliun ($8,5 miliar) dari bisnis manufaktur yang didirikannya bersama ayahnya. Ini adalah daftar lima orang terkaya di Indonesia saat ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 22 Maret 2025?A
Orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 22 Maret 2025 adalah Low Tuck Kwong.Q
Apa sumber utama kekayaan Low Tuck Kwong?A
Sumber utama kekayaan Low Tuck Kwong adalah dari PT Bayan Resources Tbk.Q
Berapa total kekayaan Hartono bersaudara?A
Total kekayaan Hartono bersaudara adalah US$39,1 miliar, dengan Budi memiliki US$19,9 miliar dan Michael US$19,2 miliar.Q
Apa yang menyebabkan kenaikan kekayaan Prajogo Pangestu?A
Kenaikan kekayaan Prajogo Pangestu disebabkan oleh peningkatan nilai saham dan bisnis Grup Barito Pacific.Q
Apa yang didirikan oleh Sri Prakash Lohia pada tahun 1976?A
Sri Prakash Lohia mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk. pada tahun 1976.