Courtesy of NatureMagazine
Donald Trump, yang terpilih kembali sebagai presiden AS, memiliki banyak janji yang dapat mempengaruhi kebijakan ilmiah, termasuk menghapus kebijakan iklim dan mengubah panduan pengembangan kecerdasan buatan (AI). Meskipun Trump mungkin lebih siap untuk menjalankan rencananya dibandingkan saat pertama kali menjabat, para ahli memperingatkan bahwa realisasi janji-janji tersebut tidak akan mudah. Misalnya, Trump berencana untuk mencabut perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden mengenai AI, yang bertujuan untuk memastikan pengembangan teknologi tersebut dilakukan dengan aman. Namun, banyak ilmuwan khawatir bahwa mengandalkan keputusan sukarela dari perusahaan teknologi tidak akan cukup untuk mengatasi risiko yang terkait dengan AI.
Di bidang perubahan iklim, Trump cenderung akan memperlambat atau bahkan membalikkan kemajuan yang telah dicapai, seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang mendukung investasi dalam energi bersih. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghapus undang-undang tersebut, Trump dapat melemahkan regulasi yang ada. Selain itu, Trump juga berencana untuk menarik kembali AS dari perjanjian Paris yang bertujuan membatasi pemanasan global. Dalam hal kesehatan, Trump berkolaborasi dengan Robert F. Kennedy Jr. yang meragukan efektivitas vaksin, yang dapat membahayakan kepercayaan publik terhadap vaksinasi. Secara keseluruhan, masa jabatan kedua Trump dapat membawa dampak signifikan bagi kebijakan ilmiah dan kesehatan di AS.