Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Budgerigar memiliki pusat bahasa di otak yang mirip dengan manusia.
- Penelitian ini dapat membantu memahami gangguan komunikasi pada manusia.
- Budgerigar adalah satu-satunya hewan non-manusia yang menunjukkan pemetaan suara yang kompleks di otak.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa burung beo kecil yang dikenal sebagai budgerigar memiliki kemampuan untuk meniru suara manusia dengan cara yang mirip dengan cara manusia berbicara. Peneliti Michael Long dari New York University menemukan bahwa budgerigar memiliki pusat bahasa di otak mereka yang mirip dengan yang ada pada manusia. Burung ini dapat meniru berbagai suara, termasuk kata-kata manusia, dan salah satu budgerigar bernama Puck bahkan memegang rekor dunia dengan kosakata 1.728 kata.
Dalam penelitian tersebut, Long dan rekannya Zetian Yang memantau aktivitas sel saraf di otak budgerigar saat mereka berkicau. Mereka menemukan bahwa sel-sel ini terhubung langsung dengan suara yang dihasilkan burung tersebut. Berbeda dengan burung lain seperti finch zebra yang hanya bisa menyanyikan satu lagu, budgerigar memiliki cara yang lebih sederhana dan terorganisir dalam menghasilkan berbagai suara. Penelitian ini dapat membantu memahami gangguan bicara pada manusia, seperti afasia, yang membuat orang kesulitan menemukan kata yang tepat setelah mengalami stroke.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang budgerigar?A
Penelitian menemukan bahwa budgerigar memiliki pusat bahasa di otak yang mirip dengan manusia, memungkinkan mereka untuk memproduksi suara dengan cara yang kompleks.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Michael Long adalah orang yang memimpin penelitian ini.Q
Apa yang membedakan budgerigar dari zebra finch dalam hal kemampuan vokal?A
Budgerigar adalah pembelajar vokal yang dapat meniru berbagai suara, sementara zebra finch hanya belajar satu lagu dan tidak menunjukkan pemetaan suara yang jelas di otak mereka.Q
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami gangguan komunikasi pada manusia?A
Penelitian ini penting karena dapat membantu memahami penyebab gangguan komunikasi seperti afasia pada manusia.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature.