Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Cape menawarkan alternatif layanan telekomunikasi yang lebih aman dan privat.
- Perusahaan ini mendapatkan perhatian besar dari investor di tengah meningkatnya fokus pada keamanan siber.
- Kerja sama dengan Proton menunjukkan komitmen Cape terhadap privasi pengguna.
Cape adalah sebuah perusahaan baru yang menawarkan layanan telepon seluler yang lebih aman dan privat. Mereka tidak mengumpulkan data pengguna, bahkan situs web mereka tidak menggunakan cookie. Cape baru saja meluncurkan versi beta terbuka dari layanan mereka dengan biaya Rp 1.63 juta ($99) per bulan, dan telah menjalin kemitraan dengan Proton, penyedia layanan email dan VPN yang terenkripsi. Cape juga telah mengumpulkan dana sebesar Rp 493.35 miliar ($30 juta) untuk mendukung pertumbuhannya.
Layanan Cape menawarkan banyak fitur, termasuk panggilan dan pesan tanpa batas, serta perlindungan dari ancaman seperti SIM swapping dan serangan melalui protokol telepon. Mereka berencana untuk memperluas layanan ke negara lain dan menjalin kemitraan dengan perusahaan yang juga fokus pada privasi. Cape ingin memberikan alternatif bagi orang-orang yang ingin menjaga privasi mereka tanpa harus membeli perangkat mahal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Cape dalam industri telekomunikasi?A
Cape menawarkan layanan telekomunikasi yang aman dan privat tanpa mengumpulkan data pengguna.Q
Siapa pendiri Cape dan latar belakangnya?A
Cape didirikan oleh John Doyle, mantan kepala bisnis keamanan nasional Palantir, yang memiliki pengalaman di angkatan bersenjata AS.Q
Apa yang ditawarkan dalam rencana langganan Cape?A
Rencana langganan Cape mencakup menit suara, teks, data tanpa batas, serta perlindungan terhadap serangan SIM swapping dan voicemails terenkripsi.Q
Mengapa Cape memilih untuk bekerja sama dengan Proton?A
Cape bekerja sama dengan Proton karena mereka dianggap sebagai pemimpin dalam teknologi privasi dan keamanan data.Q
Apa ancaman yang dihadapi oleh pengguna telekomunikasi saat ini?A
Pengguna telekomunikasi saat ini menghadapi ancaman seperti serangan SIM swapping dan masalah terkait protokol Signalling System 7.