Nylon yang kuat dan fleksibel dibuat oleh bakteri yang direkayasa untuk pertama kalinya.
Courtesy of NatureMagazine

Rangkuman Berita: Nylon yang kuat dan fleksibel dibuat oleh bakteri yang direkayasa untuk pertama kalinya.

NatureMagazine
Dari NatureMagazine
17 Maret 2025 pukul 07.00 WIB
27 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini menunjukkan potensi mikroba dalam menghasilkan plastik yang lebih ramah lingkungan.
  • Penggunaan enzim yang dimodifikasi dapat membuka jalan untuk produksi plastik baru dari sumber biologis.
  • Krisis plastik global memerlukan solusi inovatif, dan penelitian ini adalah langkah penting dalam arah tersebut.
Para peneliti telah berhasil merekayasa mikroba untuk memproduksi plastik yang kuat dan fleksibel, mirip dengan nylon, untuk pertama kalinya. Sebelumnya, bakteri hanya bisa menghasilkan poliester seperti poli(hidroksialkanoat) (PHA), tetapi plastik mirip nylon yang digunakan dalam pakaian dan sepatu sulit untuk dibuat. Penelitian ini menunjukkan potensi besar biologi dalam mengatasi masalah limbah plastik yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk menciptakan plastik ini, para ilmuwan memodifikasi gen yang mengkode enzim dari berbagai spesies bakteri dan memasukkannya ke dalam Escherichia coli. Hasilnya adalah bioplastik yang disebut poli(ester amida) atau PEA, yang memiliki sifat fisik dan mekanik yang mirip dengan plastik komersial seperti polyethylene. Meskipun PEA ini menjanjikan, masih ada tantangan untuk membuatnya sekuat nylon atau polyethylene, karena struktur kimianya yang berbeda.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dihasilkan oleh mikroba yang direkayasa secara genetik dalam penelitian ini?
A
Mikroba yang direkayasa secara genetik menghasilkan plastik yang kuat dan fleksibel mirip nylon.
Q
Mengapa sulit untuk membuat plastik mirip nylon dari bakteri?
A
Sulit untuk membuat plastik mirip nylon dari bakteri karena tidak ada enzim yang secara alami dapat membuat jenis polimer ini.
Q
Apa nama bioplastik yang dihasilkan dalam penelitian ini?
A
Bioplastik yang dihasilkan dalam penelitian ini disebut poly(ester amide) atau PEA.
Q
Apa dampak dari produksi plastik berbasis petroleum terhadap lingkungan?
A
Produksi plastik berbasis petroleum menghasilkan sekitar 400 juta ton limbah plastik yang tidak terurai setiap tahun, yang membahayakan kehidupan liar dan kesehatan manusia.
Q
Siapa yang memberikan pandangan positif tentang penelitian ini?
A
Colin Scott memberikan pandangan positif tentang penelitian ini dan dampaknya terhadap krisis plastik.

Rangkuman Berita Serupa

Bakteri pengonsumsi metana membuat plastik biodegradable, dapat menawarkan produksi dengan biaya rendah.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
79 dibaca
Bakteri pengonsumsi metana membuat plastik biodegradable, dapat menawarkan produksi dengan biaya rendah.
Microplastik bisa secara diam-diam memberdayakan superbug; peneliti membunyikan alarm.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
60 dibaca
Microplastik bisa secara diam-diam memberdayakan superbug; peneliti membunyikan alarm.
94% plastik didaur ulang dalam 4 jam: Para ilmuwan mengembangkan metode baru yang didorong oleh kelembapan udara.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
70 dibaca
94% plastik didaur ulang dalam 4 jam: Para ilmuwan mengembangkan metode baru yang didorong oleh kelembapan udara.
Terobosan nylon meningkatkan kinerja baterai lithium, keselamatan untuk penggunaan yang lebih luas.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
83 dibaca
Terobosan nylon meningkatkan kinerja baterai lithium, keselamatan untuk penggunaan yang lebih luas.
Dari proyek sains sekolah menengah menjadi Rp 300.94 miliar ($18,3 juta) : Enzim yang dipercepat oleh AI siap mengatasi limbah plastik dari fast fashion.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
72 dibaca
Dari proyek sains sekolah menengah menjadi Rp 300.94 miliar ($18,3 juta) : Enzim yang dipercepat oleh AI siap mengatasi limbah plastik dari fast fashion.
Jamur laut dengan kemampuan mengunyah plastik dapat dibuat lebih lapar dan lebih agresif dengan metode baru.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
79 dibaca
Jamur laut dengan kemampuan mengunyah plastik dapat dibuat lebih lapar dan lebih agresif dengan metode baru.