Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Forever 21 mengalami kebangkrutan akibat penurunan penjualan dan persaingan yang ketat.
- Perusahaan akan tetap menjalankan operasi di AS meskipun dalam proses restrukturisasi.
- Catalyst Brands sedang menjajaki opsi strategis untuk masa depan Forever 21.
Forever 21, sebuah perusahaan ritel mode asal Amerika Serikat, baru saja mengajukan kebangkrutan karena penjualan yang menurun akibat berkurangnya pengunjung ke mal dan meningkatnya persaingan dari toko online. Mereka berencana untuk mengurangi jumlah toko fisik dan menjual sebagian asetnya. Meskipun mengalami kesulitan, Forever 21 akan tetap membuka toko dan situs web di AS untuk melayani pelanggan, serta toko internasionalnya tidak akan terpengaruh.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 di Los Angeles dan pernah sangat populer di kalangan anak muda. Saat ini, Forever 21 dimiliki oleh Catalyst Brands, yang terbentuk dari penggabungan beberapa perusahaan. Meskipun CEO dari pemilik sebelumnya menganggap akuisisi Forever 21 sebagai kesalahan, mereka masih berusaha mencari cara untuk mengembangkan merek ini ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Forever 21 baru-baru ini?A
Forever 21 mengajukan pengajuan kebangkrutan pada Minggu.Q
Mengapa Forever 21 mengajukan kebangkrutan?A
Forever 21 mengalami perlambatan penjualan akibat berkurangnya lalu lintas mal dan meningkatnya persaingan dari pengecer daring.Q
Apa yang akan dilakukan Forever 21 setelah pengajuan kebangkrutan?A
Forever 21 akan mengecilkan penjualan di toko fisiknya dan melakukan proses penjualan serta pemasaran untuk asetnya.Q
Siapa yang memiliki Forever 21 saat ini?A
Forever 21 saat ini dimiliki oleh Catalyst Brands.Q
Apa yang dikatakan CEO ABG tentang akuisisi Forever 21?A
CEO ABG, Jamie Salter, menyebut akuisisi Forever 21 sebagai 'kesalahan terbesar' yang pernah ia buat.