Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Emisi CO₂ dari industri dapat diubah menjadi produk berguna seperti surfaktan dan bahan bakar.
- Proses ini menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan produksi berbasis fosil.
- Investasi dalam infrastruktur energi terbarukan sangat penting untuk keberlanjutan inovasi ini.
Industri sering dianggap sebagai penyebab perubahan iklim karena emisi gas buangnya. Namun, para ilmuwan kini sedang mencari cara untuk mengubah gas buang tersebut menjadi produk yang berguna, seperti sampo, deterjen, dan bahan bakar. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Jhuma Sadhukhan dan Profesor Jin Xuan dari Universitas Surrey menunjukkan bahwa emisi CO₂ dari pabrik baja dan kertas dapat diubah menjadi bahan kimia yang berharga, seperti alkohol etoksilat (AE7), yang digunakan dalam deterjen. Proses ini menggunakan metode yang disebut sintesis Fischer-Tropsch untuk mengubah CO₂ menjadi produk yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun metode ini menawarkan manfaat lingkungan yang signifikan, seperti mengurangi potensi pemanasan global hingga 82% untuk pabrik kertas, ada tantangan besar dalam penerapannya secara luas. Biaya tinggi dan pasokan hidrogen yang terbatas menjadi kendala utama. Penelitian ini menekankan perlunya investasi lebih besar dalam infrastruktur energi terbarukan agar inovasi ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi emisi industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari penelitian yang dipimpin oleh Professor Jhuma Sadhukhan?A
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengeksplorasi cara mengubah emisi CO₂ dari industri menjadi bahan kimia yang berguna.Q
Bagaimana proses konversi CO₂ menjadi surfaktan dilakukan?A
Proses konversi dilakukan dengan menggunakan sintesis Fischer-Tropsch untuk mengubah CO₂ menjadi syngas, yang kemudian diproses menjadi alkanes dan surfaktan.Q
Apa manfaat lingkungan dari produk berbasis CO₂ dibandingkan dengan produk berbasis fosil?A
Manfaat lingkungan dari produk berbasis CO₂ termasuk pengurangan potensi pemanasan global hingga 82% dibandingkan dengan produksi surfaktan berbasis fosil.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam skala besar untuk mengimplementasikan proses ini?A
Tantangan yang dihadapi termasuk biaya tinggi dan pasokan hidrogen yang terbatas, serta proses yang sangat memerlukan energi.Q
Mengapa penting untuk menggunakan energi terbarukan dalam proses ini?A
Penting untuk menggunakan energi terbarukan agar manfaat lingkungan tidak terimbangi oleh penggunaan bahan bakar fosil.