Courtesy of Reuters
Bank DBS di Singapura baru saja melaporkan keuntungan bersih yang mencapai rekor SRp 49.83 triliun ($3,03 miliar) untuk kuartal ketiga tahun ini, meningkat 15% dibandingkan tahun lalu. Meskipun ada penurunan sedikit dalam margin bunga bersih, hasil ini lebih baik dari perkiraan analis yang hanya SRp 46.05 triliun ($2,80 miliar) . DBS juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai SRp 49.34 triliun ($3 miliar) dan dividen kuartalan sebesar 54 sen Singapura per saham, lebih tinggi dari 48 sen tahun lalu.
Baca juga: DBS memimpin perlombaan untuk membeli saham pengendali di Bank Panin Indonesia, kata sumber.
CEO DBS, Piyush Gupta, menyatakan bahwa keuntungan bank di tahun 2025 mungkin akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintahan Donald Trump yang baru, yang bisa mengakibatkan lebih sedikit pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun, Gupta juga mengingatkan bahwa DBS harus berhati-hati terhadap risiko hukum dan regulasi yang mungkin muncul. Meskipun ada tantangan, DBS tetap optimis dengan prospek keuntungannya di masa depan.