Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- OpenAI menganggap model AI dari DeepSeek berisiko dan tidak aman.
- Ada kekhawatiran tentang kepatuhan DeepSeek terhadap hukum Tiongkok terkait data pengguna.
- Pertemuan antara pendiri DeepSeek dan Xi Jinping menunjukkan minat pemerintah Tiongkok terhadap perkembangan AI.
OpenAI, sebuah perusahaan teknologi, mengusulkan agar pemerintah AS mempertimbangkan untuk melarang penggunaan model AI dari lab China bernama DeepSeek. Mereka menyebut DeepSeek sebagai "disubsidi negara" dan "dikendalikan negara," serta mengkhawatirkan bahwa model-modelnya tidak aman karena harus mematuhi hukum China yang mengharuskan mereka menyerahkan data pengguna jika diminta. OpenAI percaya bahwa melarang model yang diproduksi oleh China dapat mengurangi risiko privasi dan pencurian kekayaan intelektual.
Meskipun DeepSeek telah dituduh oleh OpenAI karena mengambil pengetahuan dari model mereka, tidak ada bukti yang jelas bahwa pemerintah China secara langsung mengendalikan DeepSeek. Namun, perhatian pemerintah China terhadap DeepSeek meningkat, terutama setelah pendirinya, Liang Wenfeng, bertemu dengan pemimpin China, Xi Jinping.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan OpenAI terkait DeepSeek?A
OpenAI mengusulkan agar pemerintah AS mempertimbangkan untuk melarang model-model dari DeepSeek dan operasi yang didukung PRC lainnya.Q
Mengapa OpenAI menganggap model DeepSeek tidak aman?A
OpenAI menganggap model DeepSeek tidak aman karena DeepSeek diwajibkan oleh hukum Tiongkok untuk mematuhi permintaan data pengguna dari pemerintah.Q
Siapa pendiri DeepSeek dan dengan siapa dia bertemu baru-baru ini?A
Pendiri DeepSeek adalah Liang Wenfeng, dan dia baru-baru ini bertemu dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping.Q
Apa risiko yang diidentifikasi OpenAI terkait model yang diproduksi oleh PRC?A
Risiko yang diidentifikasi OpenAI termasuk pelanggaran privasi dan pencurian kekayaan intelektual.Q
Apa hubungan antara DeepSeek dan pemerintah Tiongkok?A
DeepSeek adalah spin-off dari hedge fund High-Flyer dan telah menarik perhatian pemerintah Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.