Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah Indonesia menetapkan target defisit APBN sebesar Rp 616,2 triliun untuk tahun 2025.
- Penarikan utang pemerintah meningkat 18,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- Pengelolaan pembiayaan anggaran dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan efisiensi biaya.
Pemerintah Indonesia telah merencanakan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 sebesar Rp 616,2 triliun dengan cara menarik utang. Dalam dua bulan pertama tahun ini, pemerintah sudah menarik utang sebesar Rp 220,1 triliun, yang merupakan 35,7% dari target defisit. Jumlah ini meningkat sekitar 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana penarikan utang hanya mencapai Rp 185 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan penarikan utang, pemerintah akan tetap mengelola pembiayaan dengan hati-hati dan terukur. Pembiayaan anggaran hingga akhir Februari 2025 terdiri dari utang sebesar Rp 224,3 triliun dan pembiayaan non utang yang mengalami defisit sebesar Rp 4,3 triliun. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga biaya yang efisien dan risiko yang terkendali dalam pengelolaan anggaran.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa target defisit APBN pada tahun 2025?A
Target defisit APBN pada tahun 2025 adalah Rp 616,2 triliun.Q
Berapa jumlah penarikan utang yang telah dilakukan pemerintah hingga Februari 2025?A
Jumlah penarikan utang yang telah dilakukan pemerintah hingga Februari 2025 adalah Rp 220,1 triliun.Q
Siapa yang memberikan informasi terkait pembiayaan anggaran dalam artikel ini?A
Informasi terkait pembiayaan anggaran dalam artikel ini diberikan oleh Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan.Q
Apa yang menjadi prinsip dalam pengelolaan pembiayaan anggaran menurut Thomas Djiwandono?A
Prinsip dalam pengelolaan pembiayaan anggaran menurut Thomas Djiwandono adalah kehati-hatian dan terukur.Q
Apa komponen utama dari pembiayaan utang yang disebutkan dalam artikel?A
Komponen utama dari pembiayaan utang yang disebutkan dalam artikel adalah SBN neto dan pinjaman.