Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Arini Subianto merupakan salah satu wanita terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$2 miliar.
- PT Persada Capital Investama memiliki portofolio investasi yang luas, termasuk sektor energi terbarukan.
- Arini Subianto berfokus pada inovasi dan pengembangan bisnis yang ramah lingkungan.
Arini Subianto, yang dikenal sebagai "ratu batu bara" Indonesia, adalah salah satu wanita terkaya di Tanah Air dengan kekayaan sekitar USRp 32.89 triliun ($2 miliar) atau Rp32,90 triliun. Ia mewarisi bisnis dari ayahnya, Benny Subianto, yang memiliki banyak usaha di bidang perkebunan, pertambangan, dan manufaktur. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 2017, Arini mengambil alih perusahaan keluarga, PT Persada Capital Investama, yang memiliki saham di PT Adaro Energy Indonesia Tbk, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Arini adalah lulusan Parsons School of Design dan memiliki gelar MBA dari Fordham University. Ia tidak hanya fokus pada bisnis batu bara, tetapi juga mengembangkan investasi di energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, seperti proyek tenaga surya dan biomassa. Selain itu, perusahaannya juga mulai berinvestasi di sektor teknologi finansial untuk mendukung inklusi keuangan digital di Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Arini Subianto?A
Arini Subianto adalah seorang konglomerat wanita Indonesia yang memimpin PT Persada Capital Investama.Q
Apa yang membuat Arini Subianto dikenal sebagai 'ratu batu bara'?A
Ia dikenal sebagai 'ratu batu bara' karena kepemilikan dan pengelolaan perusahaan batu bara besar di Indonesia.Q
Apa saja sektor yang dikelola oleh PT Persada Capital Investama?A
PT Persada Capital Investama mengelola investasi di sektor batu bara, kelapa sawit, properti, kesehatan, dan teknologi.Q
Bagaimana latar belakang pendidikan Arini Subianto?A
Arini Subianto adalah lulusan Parsons School of Design dan meraih gelar MBA dari Fordham University.Q
Apa langkah strategis yang diambil Arini dalam mengembangkan bisnisnya?A
Arini mengambil langkah strategis dengan meningkatkan investasi di energi hijau dan merambah ke sektor fintech.