Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kohl's menghadapi tantangan besar dalam penjualan dan harus memotong dividen.
- CEO baru berusaha untuk menarik kembali pelanggan inti di tengah kekhawatiran resesi.
- Proyeksi penjualan yang lebih rendah dari yang diharapkan menyebabkan penurunan signifikan pada harga saham.
Kohl's, sebuah jaringan toko department, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi dividen dan memperkirakan penjualan yang lebih rendah dari yang diharapkan untuk tahun fiskal 2025. Mereka memperkirakan penjualan akan turun antara 5% hingga 7%, dan laba per saham diperkirakan hanya antara 10 hingga 60 sen. Saham Kohl's turun 24% setelah pengumuman ini, dan sebelumnya sudah turun 14% tahun ini. CEO baru mereka, Ashley Buchanan, berusaha untuk menarik kembali pelanggan setelah penjualan yang mengecewakan di musim kembali ke sekolah.
Untuk mengurangi biaya, Kohl's juga mengurangi dividen kuartalan dari 50 sen menjadi 12,5 sen per saham. Pada kuartal terakhir, mereka mencatat laba sebesar Rp 789.36 miliar ($48 juta) , jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 3.06 triliun ($186 juta) . Meskipun penjualan kuartal ini turun 9,4% menjadi Rp 85.19 triliun ($5,18 miliar) , mereka berharap dapat meningkatkan penjualan di kategori tertentu dan melanjutkan kerja sama dengan Sephora di toko mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan dividen Kohl's?A
Kohl's memotong dividen dari 50 sen menjadi 12,5 sen per saham.Q
Berapa proyeksi penurunan penjualan Kohl's untuk tahun fiskal 2025?A
Kohl's memproyeksikan penurunan penjualan antara 5% hingga 7% secara laporan dan 4% hingga 6% secara komparatif.Q
Siapa CEO baru Kohl's dan kapan dia mulai menjabat?A
CEO baru Kohl's adalah Ashley Buchanan, yang mulai menjabat pada bulan Januari.Q
Apa yang diharapkan Kohl's untuk tahun fiskal mendatang?A
Kohl's berharap untuk mendapatkan kembali daya tarik di kategori seperti perhiasan dan pakaian dalam, serta meluncurkan toko Sephora.Q
Mengapa saham Kohl's mengalami penurunan?A
Saham Kohl's mengalami penurunan karena proyeksi penjualan yang lebih rendah dari yang diharapkan dan pemotongan dividen.