Pemilik AirAsia, Capital A, mengatakan bahwa penempatan pribadi senilai Rp 3.72 triliun ($226 juta)  telah 'selesai'.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Pemilik AirAsia, Capital A, mengatakan bahwa penempatan pribadi senilai Rp 3.72 triliun ($226 juta) telah 'selesai'.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
10 Maret 2025 pukul 12.23 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Capital A telah berjaya menyelesaikan penempatan swasta untuk mengumpul dana.
  • Syarikat berusaha untuk keluar dari status PN17 dan meramalkan keuntungan dalam suku pertama.
  • Pelaburan dari Arab Saudi menunjukkan minat luar terhadap AirAsia dan potensi pemulihan syarikat.
KUALA LUMPUR (Reuters) - Capital A, pemilik maskapai penerbangan murah AirAsia, berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 miliar ringgit (sekitar Rp 3.72 triliun ($226 juta) ) melalui penempatan saham swasta. CEO Grup Tony Fernandes mengonfirmasi bahwa proses ini telah selesai. Sebelumnya, ada laporan bahwa dana kekayaan negara Arab Saudi akan menginvestasikan Rp 1.64 triliun ($100 juta) di AirAsia, dan perusahaan juga sedang berdiskusi dengan investor dari Singapura dan Jepang.
Capital A mengalami kesulitan keuangan akibat pembatasan perjalanan selama pandemi dan saat ini terdaftar sebagai PN17, yang berarti dalam kondisi finansial yang sulit. Perusahaan berencana untuk keluar dari status ini dan berharap dapat melakukannya pada bulan Mei. Fernandes menyatakan bahwa mereka sudah mencatat keuntungan di kuartal keempat dan memperkirakan keuntungan yang lebih besar di kuartal pertama. Setelah keluar dari PN17, Capital A akan menjual bisnis penerbangan AirAsia ke unit jarak jauh AirAsia X dan mempertahankan 18% dari grup maskapai yang baru.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan penempatan swasta yang dilakukan oleh Capital A?
A
Tujuan penempatan swasta adalah untuk mengumpul 1 bilion ringgit untuk menyokong perancangan reorganisasi syarikat.
Q
Siapa yang melaporkan pelaburan $100 juta dalam AirAsia?
A
Pelaburan $100 juta dalam AirAsia dilaporkan oleh Bloomberg.
Q
Apa status PN17 yang dihadapi oleh Capital A?
A
Status PN17 menunjukkan bahawa Capital A berada dalam keadaan kewangan yang tertekan dan berusaha untuk keluar dari status tersebut.
Q
Apa yang perlu dilakukan oleh pemegang saham Capital A sebelum penggabungan dengan AirAsia X?
A
Pemegang saham perlu meluluskan pelan untuk keluar dari status PN17 dan mahkamah tinggi Malaysia perlu meluluskan pengurangan modal yang dirancang.
Q
Kapan Tony Fernandes meramalkan Capital A akan keluar dari status PN17?
A
Tony Fernandes meramalkan bahawa Capital A akan keluar dari status PN17 sepenuhnya pada bulan Mei.

Rangkuman Berita Serupa

Capital A Malaysia mengalami kerugian tahunan akibat kerugian pertukaran mata wang, menjangkakan keuntungan pada tahun 2025.YahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
99 dibaca

Capital A Malaysia mengalami kerugian tahunan akibat kerugian pertukaran mata wang, menjangkakan keuntungan pada tahun 2025.

Frontier memprediksi keuntungan yang optimis untuk tahun 2025 berkat peningkatan harga dan permintaan perjalanan.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
77 dibaca

Frontier memprediksi keuntungan yang optimis untuk tahun 2025 berkat peningkatan harga dan permintaan perjalanan.

Analisis - Etihad akan mencari pendapat investor saat maskapai penerbangan Teluk berlomba menuju IPO.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
112 dibaca

Analisis - Etihad akan mencari pendapat investor saat maskapai penerbangan Teluk berlomba menuju IPO.

Pemegang Saham Utama Alliance Bank Dikatakan Mempertimbangkan Penjualan kepada DBSYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
45 dibaca

Pemegang Saham Utama Alliance Bank Dikatakan Mempertimbangkan Penjualan kepada DBS

Malaysia Melihat Pertumbuhan PDB Melebihi 5% Walaupun Risiko Tarif TrumpYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
177 dibaca

Malaysia Melihat Pertumbuhan PDB Melebihi 5% Walaupun Risiko Tarif Trump

Amicorp Group akan menggugat klaim hukum senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar)  oleh 1MDB Malaysia atas dugaan penipuan.Reuters
Finansial
4 bulan lalu
127 dibaca

Amicorp Group akan menggugat klaim hukum senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) oleh 1MDB Malaysia atas dugaan penipuan.