Courtesy of Reuters
Intesa Sanpaolo, sebuah bank di Italia, baru-baru ini terlibat dalam masalah kebocoran data yang serius. Otoritas perlindungan data Italia mengungkapkan bahwa bank tersebut meremehkan dampak dari insiden ini, yang melibatkan akses tidak sah terhadap data sekitar 3.500 pelanggan, termasuk Perdana Menteri Giorgia Meloni. Meskipun Intesa mengklaim bahwa jumlah pelanggan yang terpengaruh lebih sedikit dari yang dilaporkan, otoritas meminta bank untuk memberi tahu semua pelanggan yang datanya telah dilanggar dalam waktu 20 hari.
Setelah menemukan kebocoran tersebut, Intesa memecat karyawan yang terlibat dan melaporkan insiden itu kepada otoritas. Namun, otoritas menilai bahwa bank tidak memberikan informasi yang cukup mengenai sejauh mana kebocoran tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa kebocoran data ini dapat membahayakan hak dan kebebasan individu, serta berpotensi merusak reputasi mereka. Intesa berjanji untuk meningkatkan sistem keamanan dan kontrol data pelanggan mereka agar kejadian serupa tidak terulang.