Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang dinamika internal di Meta.
- Mark Zuckerberg memiliki ambisi untuk memasuki pasar China meskipun ada tantangan besar.
- Kritik terhadap eksekutif Meta menunjukkan adanya masalah etika dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Buku berjudul "Careless People" yang ditulis oleh mantan direktur kebijakan publik global Meta, Sarah Wynn-Williams, akan diterbitkan pada 11 Maret. Dalam buku ini, Wynn-Williams membagikan pengalamannya selama tujuh tahun di Facebook/Meta, termasuk upaya Mark Zuckerberg untuk memasukkan perusahaan ke pasar China. Ia juga mengungkapkan bagaimana Zuckerberg, Sheryl Sandberg, dan Joel Kaplan digambarkan sebagai sosok yang sangat cacat, mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli dengan dampak tindakan mereka terhadap orang lain.
Wynn-Williams juga akan menjelaskan usahanya untuk mendorong perusahaan agar lebih memperhatikan masalah ujaran kebencian dan informasi yang salah di media sosial. Buku ini memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan di dalam perusahaan besar dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola platform yang berpengaruh seperti Facebook.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa penulis buku 'Careless People'?A
Penulis buku 'Careless People' adalah Sarah Wynn-Williams.Q
Apa yang diungkapkan dalam buku tersebut tentang Mark Zuckerberg?A
Buku tersebut mengungkapkan bahwa Mark Zuckerberg dan timnya memiliki sifat yang egois dan acuh tak acuh terhadap dampak tindakan mereka.Q
Apa tujuan utama Zuckerberg untuk membawa Meta ke China?A
Zuckerberg berusaha untuk membawa Meta ke China untuk memperluas jangkauan dan pengaruh perusahaan di pasar global.Q
Siapa saja eksekutif yang digambarkan sebagai 'profoundly flawed' dalam buku ini?A
Eksekutif yang digambarkan sebagai 'profoundly flawed' adalah Mark Zuckerberg, Sheryl Sandberg, dan Joel Kaplan.Q
Apa yang dilakukan Sarah Wynn-Williams terkait dengan ujaran kebencian dan berita palsu?A
Sarah Wynn-Williams berusaha untuk mendorong perusahaan agar lebih aktif dalam memantau ujaran kebencian dan berita palsu di media sosial.