Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif yang saling dikenakan antara AS dan Tiongkok mempengaruhi harga bijih besi.
- Permintaan baja di Tiongkok diperkirakan akan meningkat pada bulan Maret.
- Tiongkok mengambil langkah untuk merestrukturisasi sektor baja dengan memotong produksi.
Futures bijih besi mengalami penurunan pada hari Rabu karena adanya tarif yang saling dikenakan antara Amerika Serikat dan China, meskipun ada harapan permintaan baja di China akan meningkat. Kontrak bijih besi yang paling banyak diperdagangkan di Bursa Komoditas Dalian turun 0,7% menjadi 776 yuan per ton, sementara harga bijih besi di Bursa Singapura juga turun 1,07% menjadi Rp 164.04 juta ($99,75) per ton. Ketegangan perdagangan meningkat setelah Presiden AS, Donald Trump, menggandakan tarif pada barang-barang China, yang memicu balasan dari Beijing.
Baca juga: Bijih besi terpengaruh oleh dilanjutkannya pembicaraan mengenai pengurangan produksi baja di China.
Meskipun ada kekhawatiran tentang tarif yang lebih tinggi, analis memperkirakan permintaan bijih besi di China akan meningkat pada bulan Maret, yang biasanya merupakan bulan dengan konsumsi baja yang tinggi. China juga berencana untuk merestrukturisasi sektor baja yang bermasalah dengan memotong produksi. Namun, harga beberapa bahan baku baja lainnya, seperti batubara kokas, juga mengalami penurunan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga bijih besi turun?A
Harga bijih besi turun karena tarif yang saling dikenakan antara AS dan Tiongkok.Q
Apa yang dilakukan Tiongkok sebagai respons terhadap tarif AS?A
Tiongkok meningkatkan tarif impor pada produk pertanian dan makanan dari AS sebagai balasan.Q
Bagaimana prospek permintaan baja di Tiongkok?A
Prospek permintaan baja di Tiongkok diperkirakan akan meningkat pada bulan Maret.Q
Apa yang dikatakan ANZ tentang sentimen pasar?A
ANZ menyatakan bahwa sentimen pasar terpengaruh oleh kemungkinan tarif lebih lanjut.Q
Apa langkah yang diambil Tiongkok untuk merestrukturisasi sektor baja?A
Tiongkok berencana untuk mempromosikan pemotongan produksi di sektor baja yang bermasalah.