Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Kritik Trump terhadap kebijakan valuta asing Tiongkok tidak sepenuhnya akurat.
- Bank Sentral Tiongkok berusaha menjaga stabilitas yuan untuk mendukung ekonomi domestik.
- Sentimen pasar yang positif dapat mempengaruhi proyeksi nilai yuan ke depan.
Pada tanggal 4 Maret 2023, Presiden AS Donald Trump mengkritik kebijakan nilai tukar China, tetapi banyak yang berpendapat bahwa kritik tersebut tidak berdasar. Meskipun nilai yuan (mata uang China) turun 1,4% tahun ini, yuan masih lebih kuat dibandingkan dengan mata uang negara mitra dagangnya. Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC), berusaha menjaga stabilitas yuan dan mencegah penurunan lebih lanjut karena hal itu bisa berdampak negatif pada permintaan domestik dan menyebabkan aliran modal keluar dari China.
Beberapa ahli, seperti Carol Kong dari Commonwealth Bank of Australia, mengatakan bahwa pernyataan Trump mungkin mendorong China dan Jepang untuk menurunkan nilai mata uang mereka agar terhindar dari tarif yang lebih tinggi. Goldman Sachs juga menyatakan bahwa perkembangan positif di sektor teknologi China dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki proyeksi nilai yuan ke depan.