Courtesy of TechCrunch
Mikey Shulman, CEO dari perusahaan musik AI bernama Suno, menghadiri kelas penulisan lagu di Berklee College of Music untuk menunjukkan bagaimana AI dapat membantu dalam proses kreatif. Dia mengajak mahasiswa untuk mencoba menggunakan Suno dalam membuat lagu, dan menjelaskan bahwa AI bisa menjadi alat yang memberdayakan, mirip dengan alat musik seperti drum machine atau synthesizer. Namun, ada perdebatan di kalangan seniman tentang apakah penggunaan AI ini dapat mengancam pekerjaan mereka, karena beberapa merasa bahwa AI mengambil inspirasi dari karya mereka tanpa izin.
Di sisi lain, beberapa perusahaan seperti Splice telah menggunakan AI untuk membantu musisi meningkatkan keterampilan mereka. Meskipun ada kekhawatiran di industri hiburan tentang kehilangan pekerjaan akibat AI, beberapa orang percaya bahwa teknologi ini justru akan memungkinkan lebih banyak orang untuk menciptakan seni. Misalnya, musisi terkenal Timbaland mendukung penggunaan AI dalam musik, berpendapat bahwa meskipun mungkin ada pekerjaan yang hilang, lebih banyak seni akan diciptakan karena lebih banyak orang dapat mengekspresikan kreativitas mereka.