Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Rebound S&P 500 diperkirakan bersifat sementara karena kekhawatiran tentang ekonomi AS.
- Estimasi pertumbuhan laba Goldman Sachs untuk tahun ini telah dikurangi.
- Investor menunjukkan penurunan eksposur terhadap saham, terutama di sektor teknologi.
Menurut para ahli dari Goldman Sachs, pemulihan indeks S&P 500 kemungkinan hanya bersifat sementara karena kekhawatiran tentang ekonomi AS. Meskipun ada penurunan eksposur investor, situasi saat ini belum cukup rendah untuk menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan. Mereka memperkirakan bahwa perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi AS diperlukan untuk mengatasi kelemahan pasar saham baru-baru ini, dan mereka menurunkan perkiraan pertumbuhan laba tahunan menjadi 9% dari sebelumnya 11%.
Saham-saham AS mengalami kesulitan tahun ini karena kekhawatiran tentang valuasi tinggi perusahaan teknologi. S&P 500 hanya naik sekitar 1% tahun ini, sementara indeks global lainnya naik 5%. Beberapa ahli, termasuk Scott Rubner dari Goldman Sachs dan Michael Wilson dari Morgan Stanley, juga meragukan apakah permintaan untuk saham cukup kuat untuk mendukung pemulihan pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Goldman Sachs tentang rebound S&P 500?A
Goldman Sachs menyatakan bahwa rebound S&P 500 kemungkinan akan bersifat sementara karena kekhawatiran tentang ekonomi AS.Q
Mengapa investor khawatir tentang valuasi saham teknologi?A
Investor khawatir bahwa valuasi saham teknologi yang tinggi dapat menyebabkan penurunan pasar saham.Q
Apa yang diperlukan untuk membalikkan kelemahan pasar saham baru-baru ini?A
Diperlukan perbaikan dalam prospek pertumbuhan ekonomi AS untuk membalikkan kelemahan pasar saham baru-baru ini.Q
Siapa yang mengurangi estimasi pertumbuhan laba untuk tahun ini?A
David Kostin dari Goldman Sachs mengurangi estimasi pertumbuhan laba untuk tahun ini dari 11% menjadi 9%.Q
Apa yang dikatakan Morgan Stanley tentang sensitivitas ekuitas terhadap pertumbuhan ekonomi?A
Morgan Stanley menyatakan bahwa ekuitas kemungkinan akan lebih sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi daripada penurunan imbal hasil obligasi.