Workhelix memanfaatkan bertahun-tahun penelitian untuk membantu perusahaan menentukan di mana menerapkan AI.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Workhelix memanfaatkan bertahun-tahun penelitian untuk membantu perusahaan menentukan di mana menerapkan AI.

TechCrunch
Dari TechCrunch
28 Februari 2025 pukul 00.00 WIB
16 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Adopsi AI harus dilakukan secara sistematis dengan menganalisis fungsi pekerjaan dan tugas.
  • Workhelix mengisi kekosongan di pasar dengan menawarkan alat yang tidak dimiliki oleh konsultan tradisional.
  • Pendanaan yang diterima akan digunakan untuk meningkatkan produk dan alat internal untuk membantu pelanggan.
Workhelix adalah startup yang membantu perusahaan memahami dan memantau penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pekerjaan mereka. Mereka memecah posisi karyawan menjadi fungsi dan tugas spesifik, kemudian menilai setiap tugas untuk melihat seberapa cocok tugas tersebut untuk diotomatisasi dengan AI. Dengan cara ini, perusahaan dapat membuat rencana yang lebih baik tentang bagaimana dan di mana mereka bisa menggunakan AI, serta memantau apakah AI yang mereka terapkan berhasil.
Pendiri Workhelix, James Milin, menjelaskan bahwa banyak perusahaan salah dalam mengadopsi AI karena mereka mencoba menerapkannya pada seluruh divisi, yang terlalu luas. Bersama dengan para ahli seperti Erik Brynjolfsson dari Stanford, mereka mengembangkan metode yang lebih sistematis untuk mengadopsi AI. Workhelix baru-baru ini mendapatkan dana sebesar Rp 246.68 miliar ($15 juta) untuk mengembangkan lebih banyak fitur dan alat yang membantu perusahaan dalam menggunakan AI secara efektif.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh Workhelix?
A
Workhelix membantu perusahaan memahami dan memantau adopsi automasi AI dengan menganalisis fungsi pekerjaan dan tugas.
Q
Siapa pendiri Workhelix?
A
Pendiri Workhelix adalah James Milin, Erik Brynjolfsson, Andrew McAfee, Daniel Rock, dan lainnya.
Q
Mengapa banyak perusahaan mengalami kekecewaan dalam adopsi AI?
A
Banyak perusahaan terlalu luas dalam menerapkan AI, sehingga tidak menemukan nilai yang diharapkan.
Q
Apa yang menjadi fokus penelitian Erik Brynjolfsson?
A
Erik Brynjolfsson fokus pada hubungan antara teknologi dan produktivitas, serta bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi.
Q
Apa rencana Workhelix setelah mendapatkan pendanaan?
A
Workhelix berencana untuk memperluas jumlah tugas dan KPI yang dilacak oleh perangkat lunaknya.

Rangkuman Berita Serupa

Langkah Selanjutnya AI adalah Adopsi untuk Transformasi BisnisForbes
Teknologi
2 bulan lalu
67 dibaca
Langkah Selanjutnya AI adalah Adopsi untuk Transformasi Bisnis
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) , dengan grafik pengetahuan bertenaga AI untuk pekerjaan yang mendapatkan lebih dari 160 ribu daftar tunggu.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
55 dibaca
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) , dengan grafik pengetahuan bertenaga AI untuk pekerjaan yang mendapatkan lebih dari 160 ribu daftar tunggu.
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  saat grafik pengetahuan bertenaga AI-nya untuk pekerjaan mencatat lebih dari 160 ribu daftar tunggu.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
117 dibaca
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) saat grafik pengetahuan bertenaga AI-nya untuk pekerjaan mencatat lebih dari 160 ribu daftar tunggu.
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  saat grafik pengetahuan bertenaga AI untuk pekerjaan mereka mencatat lebih dari 160 ribu daftar tunggu.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
49 dibaca
Tana mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) saat grafik pengetahuan bertenaga AI untuk pekerjaan mereka mencatat lebih dari 160 ribu daftar tunggu.
Agen AI dapat melahirkan unicorn satu orang pertama — tetapi dengan biaya sosial apa?TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
122 dibaca
Agen AI dapat melahirkan unicorn satu orang pertama — tetapi dengan biaya sosial apa?
Sam Altman — AGI & Tenaga Kerja AI di 2025: Pertarungan Raksasa TeknologiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
93 dibaca
Sam Altman — AGI & Tenaga Kerja AI di 2025: Pertarungan Raksasa Teknologi