Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah AS sedang meninjau kontrak vaksin flu burung dengan Moderna karena kekhawatiran tentang pengawasan dan pendanaan.
- Wabah flu burung yang sedang berlangsung di AS telah menyebabkan dampak ekonomi, termasuk lonjakan harga telur.
- Robert F. Kennedy Jr. yang baru dilantik sebagai kepala HHS memiliki pandangan kontroversial mengenai vaksin yang dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan.
Pejabat kesehatan AS sedang meninjau kembali kontrak senilai Rp 9.70 triliun ($590 juta) untuk vaksin flu burung yang diberikan kepada Moderna Inc. Kontrak ini diberikan pada akhir masa pemerintahan Biden dan membuat saham Moderna naik 13% setelah pengumuman. Saat ini, AS menghadapi wabah flu burung yang parah, yang telah mempengaruhi banyak peternakan dan menyebabkan harga telur melonjak. Meskipun kasus manusia jarang terjadi, ada kekhawatiran bahwa virus ini bisa menjadi lebih menular dan berbahaya.
Moderna sedang bersiap untuk uji coba tahap akhir vaksin flu burungnya, tetapi tanpa pendanaan, uji coba besar ini mungkin tidak dapat dilakukan. Robert F. Kennedy Jr., yang baru saja dilantik sebagai kepala Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), telah mengkritik vaksin Covid sebelumnya. Selain itu, beberapa program kesehatan masyarakat dan kampanye vaksinasi di bawah HHS dilaporkan telah ditunda.