Courtesy of CoinDesk
Para trader kripto sedang menunggu lonjakan volatilitas harga bitcoin (BTC) yang mungkin terjadi akibat pemilihan presiden AS yang akan datang. Menurut Greg Magadini, seorang ahli derivatif, harga BTC bisa berfluktuasi antara Rp 98.67 juta ($6,000) hingga Rp 131.56 juta ($8,000) setelah pemilihan, berdasarkan analisis dari perdagangan opsi yang menunjukkan kemungkinan pergerakan harga sekitar Rp 65.78 juta ($4,000) . Situasi ini mirip dengan pergerakan harga dramatis yang terjadi pada awal Agustus, ketika BTC turun ke Rp 822.25 juta ($50,000) . Dengan hasil pemilihan yang diperkirakan ketat antara kandidat Donald Trump dan Kamala Harris, trader tidak dapat memprediksi hasilnya, yang membuat volatilitas harga menjadi lebih mungkin.
Trader juga menunjukkan minat pada opsi beli (call options) untuk BTC, dengan harapan harga akan naik ke level yang lebih tinggi, seperti Rp 1.15 miliar ($70,000) hingga Rp 1.48 miliar ($90,000) . Sementara itu, Ether (ETH), cryptocurrency kedua terbesar, diperkirakan akan mengalami volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan BTC. Dengan adanya ketidakpastian menjelang pemilihan, trader menggunakan strategi canggih untuk mengantisipasi atau memanfaatkan volatilitas yang diharapkan. Ini adalah momen penting bagi perdagangan opsi di pasar kripto.