Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- OpenAI mengambil tindakan tegas terhadap pengguna yang menyalahgunakan teknologi AI untuk tujuan jahat.
- Penggunaan AI oleh negara-negara otoriter dapat menimbulkan risiko bagi keamanan global.
- ChatGPT terus berkembang dan menjadi alat yang sangat populer di kalangan pengguna di seluruh dunia.
OpenAI, perusahaan yang membuat ChatGPT, telah menghapus akun pengguna dari China dan Korea Utara yang diduga menggunakan teknologi mereka untuk tujuan jahat, seperti pengawasan dan mempengaruhi opini publik. Mereka menemukan bahwa beberapa pengguna membuat artikel berita dalam bahasa Spanyol yang merendahkan Amerika Serikat dan menerbitkannya di media mainstream di Amerika Latin. Selain itu, ada juga pengguna yang membuat profil palsu untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan Barat dengan cara curang.
Baca juga: Sekelompok mantan karyawan OpenAI mendukung gugatan Musk untuk menghentikan restrukturisasi OpenAI.
Pemerintah AS khawatir tentang penggunaan kecerdasan buatan oleh China untuk menekan rakyatnya dan menyebarkan informasi yang salah. ChatGPT adalah chatbot AI yang paling populer, dengan lebih dari 400 juta pengguna aktif setiap minggunya. OpenAI sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana hingga Rp 657.80 triliun ($40 miliar) , yang bisa menjadi rekor untuk pendanaan perusahaan swasta.