Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Palantir sangat bergantung pada kontrak pemerintah, yang membuatnya rentan terhadap perubahan anggaran militer.
- Meskipun ada penurunan saham, beberapa analis tetap optimis tentang potensi pertumbuhan Palantir di sektor teknologi dan AI.
- Valuasi tinggi Palantir membuatnya menjadi salah satu saham paling mahal di sektor teknologi, yang dapat menjadi risiko bagi investor.
Minggu lalu, saham Palantir Technologies Inc. mengalami penurunan terbesar dalam tiga hari sejak 2022 setelah berita bahwa Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, berencana mengurangi anggaran militer AS sebesar 8% dalam lima tahun ke depan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena lebih dari 40% pendapatan Palantir berasal dari pemerintah AS, dan 22% dari pendapatan pemerintah tersebut berasal dari Angkatan Darat AS. Meskipun beberapa investor percaya Palantir bisa mendapatkan keuntungan dari efisiensi militer, banyak yang masih skeptis tentang nilai sahamnya yang tinggi.
Saham Palantir telah meningkat lebih dari 300% dalam setahun terakhir, tetapi saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang sangat tinggi, hampir 180 kali estimasi laba, menjadikannya yang termahal di sektor teknologi S&P 500. Meskipun ada kekhawatiran tentang anggaran militer, beberapa analis percaya bahwa permintaan untuk teknologi dan perangkat lunak AI dari Palantir akan tetap kuat, bahkan dalam situasi pemotongan anggaran.