Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian terbaru menunjukkan bahwa awan Oort mungkin memiliki struktur spiral, bukan bentuk bulat sederhana.
- Pengaruh gravitasi dari bintang dan pusat galaksi berperan penting dalam membentuk awan Oort.
- Superkomputer Pleiades memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan baru tentang tata letak awan Oort melalui simulasi.
NASA telah menggunakan superkomputer Pleiades untuk mendapatkan wawasan baru tentang awan Oort, yaitu lapisan besar yang terdiri dari objek es yang mengelilingi tata surya kita. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentuk awan Oort mungkin tidak hanya bulat sederhana, tetapi memiliki struktur spiral di bagian dalamnya, mirip dengan galaksi kecil. Awan Oort terletak sangat jauh dari Bumi, mulai dari 2.000 hingga 100.000 unit astronomi (AU), dan objek-objek di dalamnya terlalu kecil dan jauh untuk diamati secara langsung. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan jalur komet untuk memahami lebih lanjut tentang awan Oort.
Model yang dijalankan di superkomputer Pleiades menunjukkan bahwa bagian dalam awan Oort memiliki struktur spiral dengan lengan yang membentang hingga 15.000 AU. Struktur spiral ini terbentuk akibat "gelombang galaksi," yaitu gaya gravitasi dari bintang-bintang jauh dan pusat galaksi Bima Sakti. Meskipun para ilmuwan percaya bahwa struktur spiral ini bisa dikonfirmasi dengan mengamati objek-objek di dalamnya, tugas ini sangat sulit dilakukan. Penelitian ini masih berupa preprint di arXiv dan belum melalui proses tinjauan sejawat.