Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Investasi besar tidak menjamin kesuksesan di industri yang berbeda.
- Kesalahan desain dan manajemen dapat menghambat kemajuan proyek pertanian.
- Kombinasi antara teknologi dan pertanian memerlukan pemahaman mendalam tentang kondisi lokal.
Larry Ellison, pendiri Oracle, mencoba untuk mengubah cara bertani di Pulau Lāna‘i, Hawaii, melalui perusahaannya, Sensei Farms. Dia menghabiskan lebih dari Rp 8.22 triliun ($500 juta) untuk proyek ini, tetapi hingga kini masih mengalami banyak masalah. Meskipun Ellison memiliki ide-ide canggih seperti rumah kaca yang didukung AI dan pemanen robot, proyek ini terhambat oleh masalah teknis, seperti Wi-Fi yang tidak stabil dan desain rumah kaca yang tidak cocok dengan iklim Lāna‘i yang lembap.
Baca juga: Travis Kalanick ingin melakukan lebih dari sekadar mengembangkan lebih banyak dapur hantu.
Sensei Farms, yang didirikan bersama seorang dokter, telah mencapai beberapa keberhasilan kecil, seperti menjual selada dan tomat ceri di pasar lokal. Namun, perusahaan ini juga menghadapi banyak tantangan, termasuk kesalahan dalam perencanaan dan perubahan kepemimpinan. Semua ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki banyak uang, belajar dari pengalaman di industri pertanian yang khusus itu sangat penting.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mendirikan Sensei Farms?A
Sensei Farms didirikan oleh Larry Ellison dan David Agus.Q
Apa tujuan utama dari Sensei Farms?A
Tujuan utama dari Sensei Farms adalah untuk merevolusi pertanian dengan teknologi dan keberlanjutan.Q
Mengapa proyek Sensei Farms mengalami kesulitan?A
Proyek Sensei Farms mengalami kesulitan karena masalah teknologi, kesalahan desain, dan kesulitan manajemen.Q
Apa yang telah dicapai oleh Sensei Farms hingga saat ini?A
Hingga saat ini, Sensei Farms telah berhasil menjual selada dan tomat ceri di pasar lokal.Q
Apa yang menjadi tantangan utama dalam pertanian di Lāna‘i?A
Tantangan utama dalam pertanian di Lāna‘i termasuk iklim yang lembab dan masalah teknis seperti Wi-Fi dan panel surya.