Courtesy of Axios
Kampanye politik saat ini menghadapi ancaman serius dari peretas dan penyebar informasi palsu menjelang hari pemilihan. Dengan hanya empat hari tersisa, banyak kampanye berusaha melindungi situs web mereka dan menjaga integritas informasi. Ancaman ini datang dari berbagai pihak, termasuk peretas yang didukung negara seperti China, Rusia, dan Iran. Mereka tidak hanya mencoba meretas sistem kampanye, tetapi juga menargetkan vendor teknologi yang menyediakan layanan untuk kampanye tersebut. Hal ini membuat keamanan siber menjadi prioritas utama bagi kampanye politik.
Meskipun banyak kampanye menyadari pentingnya keamanan, mereka sering kali kesulitan untuk meluangkan waktu untuk pelatihan keamanan karena tekanan waktu. Namun, setelah mendengar tentang serangan yang menimpa kampanye lain, beberapa kampanye mulai mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan mereka. Untuk melindungi data digital mereka, kampanye disarankan untuk menggunakan pengelola kata sandi bersama, menghapus akun yang tidak lagi digunakan, dan mengamankan situs web mereka di antara siklus pemilihan.