Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- GameStop sedang mempertimbangkan investasi dalam cryptocurrency.
- CEO Ryan Cohen memiliki latar belakang yang kuat dalam e-commerce.
- Saham GameStop mengalami lonjakan nilai yang signifikan dalam setahun terakhir.
GameStop, sebuah perusahaan ritel video game, mengalami lonjakan nilai saham setelah muncul kabar bahwa mereka mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam cryptocurrency seperti bitcoin. CEO GameStop, Ryan Cohen, baru-baru ini mengunggah foto bersama Michael Saylor, salah satu pendiri perusahaan yang memiliki banyak bitcoin, yang memicu spekulasi tentang rencana GameStop di dunia crypto. Meskipun Saylor tidak terlibat langsung dalam keputusan GameStop, kabar ini membuat saham perusahaan tersebut naik lebih dari 10% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Selama setahun terakhir, nilai saham GameStop hampir dua kali lipat. Ryan Cohen, yang bergabung dengan dewan GameStop pada tahun 2021 dan menjadi CEO pada tahun 2023, sebelumnya dikenal karena ketertarikan pada perusahaan ini saat popularitas saham meme meningkat. Keputusan untuk mempertimbangkan investasi dalam bitcoin menunjukkan bahwa GameStop sedang mencari cara baru untuk mengembangkan bisnisnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh GameStop terkait investasi?A
GameStop sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam cryptocurrency seperti bitcoin.Q
Siapa CEO GameStop dan apa latar belakangnya?A
CEO GameStop adalah Ryan Cohen, yang sebelumnya merupakan pendiri Chewy dan bergabung dengan dewan GameStop pada tahun 2021.Q
Apa hubungan antara Ryan Cohen dan Michael Saylor?A
Ryan Cohen berfoto dengan Michael Saylor, yang merupakan pendiri Strategy dan pemegang bitcoin terbesar, yang memicu spekulasi tentang rencana cryptocurrency GameStop.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap berita investasi GameStop?A
Saham GameStop melonjak lebih dari 10% dalam perdagangan setelah berita tentang investasi tersebut.Q
Apa yang membuat GameStop menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir?A
GameStop menjadi sorotan karena lonjakan nilai sahamnya yang signifikan selama fenomena saham meme pada awal 2021.