Courtesy of Reuters
Menjelang pemilihan presiden di AS pada 5 November, pasar saham sedang memperhatikan bagaimana hasil pemilihan antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump akan mempengaruhi ekonomi. Survei menunjukkan bahwa Harris hanya unggul satu persen dari Trump, dan banyak analis percaya bahwa jika Trump menang, pasar saham akan meningkat karena rencananya untuk mengurangi pajak perusahaan dan regulasi. Namun, ada juga kekhawatiran tentang tarif perdagangan yang lebih tinggi, terutama terhadap China, yang bisa berdampak negatif pada beberapa sektor.
Jika Harris terpilih, dia berjanji untuk membangun lebih banyak rumah dan mengurangi biaya kesehatan, yang bisa menguntungkan perusahaan konstruksi dan asuransi kesehatan. Dia juga berencana untuk mengenakan pajak lebih tinggi pada perusahaan besar, yang bisa mempengaruhi pasar saham secara negatif. Sementara itu, sektor energi terbarukan diperkirakan akan berkembang di bawah kepemimpinannya, sejalan dengan upaya untuk mengurangi polusi dan mendukung kebijakan hijau.