Courtesy of Forbes
Arab Saudi telah menggunakan kekayaan minyaknya untuk mendukung perusahaan teknologi dan berusaha menjadi pusat data AI global. Dalam acara Future Investment Initiative (FII), Yasir Al Rumayyan, ketua dana kekayaan negara Arab Saudi, mengajak perusahaan teknologi untuk membangun pusat data besar di kerajaan tersebut. Ia menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki sumber daya energi, lokasi strategis, dan lahan yang cukup untuk mendukung pengembangan AI. Beberapa tokoh dari Wall Street dan Silicon Valley menyambut baik tawaran ini, dengan Eric Schmidt dari Alphabet mengatakan bahwa Arab Saudi bisa menjadi pemenang besar jika investasi dilakukan dengan bijak.
Baca juga: 5 poin penting dari HumanX: Inilah cara pembicara kunci berhasil melihat melewati hype industri.
Namun, untuk mencapai ambisi ini, Arab Saudi harus membangun infrastruktur energi yang besar, termasuk target untuk menghasilkan 130 gigawatt energi terbarukan pada tahun 2030. Meskipun ada tantangan dalam mendapatkan chip canggih dari perusahaan Amerika, Arab Saudi tetap optimis dapat menawarkan energi dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Meskipun ada penurunan dalam investasi luar negeri, banyak orang tetap tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang didanai oleh dana kekayaan negara Arab Saudi, yang menunjukkan pergeseran dari mencari dana menjadi kolaborasi investasi.