Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Inovasi dalam model AI dapat memiliki dampak besar pada pasar saham.
- Regulasi yang ketat dapat mempengaruhi operasi hedge fund dan start-up.
- Sumbangan amal dapat dilakukan secara anonim oleh individu berpengaruh.
Sebuah inovasi unik dalam model kecerdasan buatan (AI) berasal dari sebuah start-up bernama DeepSeek, yang merupakan hasil pemisahan dari sebuah hedge fund. Pada tahun 2022, pendiri DeepSeek yang bernama Liang Wenfeng, yang menyembunyikan identitasnya dengan nama samaran "seekor babi kecil biasa", menyumbangkan 138 juta yuan untuk amal di Tiongkok. Meskipun pada saat itu hedge fund-nya menghadapi tekanan regulasi, ia berusaha untuk membantah rumor bahwa perdagangan kuantum yang dilakukannya menyebabkan penurunan pasar saham Tiongkok.
Namun, tiga tahun kemudian, DeepSeek menjadi berita utama karena model AI yang mereka luncurkan, yaitu model R1, menyebabkan kerugian besar di pasar saham AS. Pada tanggal 27 Januari, penjualan besar-besaran membuat hampir USRp 16.45 quadriliun ($1 triliun) hilang dari saham teknologi, termasuk USRp 9.87 quadriliun ($600 miliar) dari Nvidia. Model-model yang dikembangkan oleh DeepSeek ini mampu bersaing dengan produk OpenAI dengan biaya yang jauh lebih rendah, sehingga menimbulkan keraguan tentang nilai tinggi perusahaan chip dan AI di AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa pendiri DeepSeek?A
Pendiri DeepSeek adalah Liang Wenfeng.Q
Apa yang dilakukan DeepSeek yang mempengaruhi pasar saham?A
DeepSeek merilis model R1 yang menyebabkan penjualan besar-besaran di pasar saham AS.Q
Apa nama hedge fund yang terkait dengan DeepSeek?A
Hedge fund yang terkait dengan DeepSeek adalah High-Flyer Quant.Q
Berapa banyak uang yang disumbangkan oleh Liang Wenfeng ke badan amal?A
Liang Wenfeng menyumbangkan 138 juta yuan (sekitar 19 juta dolar AS) ke badan amal.Q
Apa yang terjadi pada saham Nvidia akibat model R1?A
Saham Nvidia mengalami kerugian sebesar 600 miliar dolar AS akibat dampak dari model R1.