Courtesy of InterestingEngineering
Perusahaan teknologi udara yang berbasis di California, Kraus Hamdani Aerospace, telah mendapatkan kontrak senilai Rp 328.90 miliar ($20 juta) dari pemerintah Amerika Serikat untuk mengembangkan dan memproduksi sistem pesawat tanpa awak (drone) dengan daya tahan sangat lama untuk Angkatan Darat. Drone yang disebut K1000ULE ini dirancang untuk misi panjang dan akan digunakan oleh U.S. Army Pacific dan Joint Special Operations Command. K1000ULE memiliki kemampuan terbang hingga 24 jam dengan jarak tempuh mencapai 1.000 mil, serta dapat beroperasi secara mandiri dan diluncurkan tanpa memerlukan landasan pacu.
Drone ini juga dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk pengintaian, perang elektronik, dan komunikasi, serta sepenuhnya diproduksi di AS. K1000ULE diakui oleh U.S. Army Pacific sebagai kebutuhan penting untuk pengintaian mendalam, dan telah digunakan dalam berbagai latihan di wilayah Pasifik. CEO Kraus Hamdani Aerospace, Fatema Hamdani, menyatakan bahwa teknologi ini terus disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Darat untuk memberikan keunggulan dalam peperangan modern.