Courtesy of SCMP
Dalam sebuah sidang oleh Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS-China, para ahli memperingatkan bahwa Amerika Serikat berisiko tertinggal dalam persaingan teknologi dengan China. Mereka menyoroti kemajuan China dalam strategi "Made in China 2025" yang bertujuan untuk modernisasi industri, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika. Para analis menyarankan agar Washington meningkatkan hubungan teknologi dengan sekutunya dan mempermudah aturan visa untuk talenta STEM dari China agar dapat bersaing lebih baik.
Liza Tobin, seorang direktur di Garnaut Global, menyatakan bahwa anggapan bahwa China tidak bisa berinovasi sudah tidak relevan lagi. Dia memperingatkan bahwa AS tidak siap untuk menghadapi konflik jangka panjang dengan China, yang kini menjadi pesaing utama dalam teknologi. China telah mencapai 86 persen dari target yang ditetapkan dalam rencana MIC2025 yang diluncurkan pada tahun 2015, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam menciptakan inovasi dan kemandirian di berbagai industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus hearing oleh US-China Economic and Security Review Commission?A
Fokus hearing adalah peringatan dan saran untuk Washington terkait kompetisi yang meningkat dengan Tiongkok.Q
Apa yang dicapai Tiongkok dalam strategi Made in China 2025?A
Tiongkok telah mencapai 86 persen dari target yang ditetapkan dalam strategi Made in China 2025.Q
Siapa Liza Tobin dan apa perannya dalam hearing tersebut?A
Liza Tobin adalah direktur pengelola di Garnaut Global yang memberikan peringatan tentang ketergantungan industri pertahanan AS pada Tiongkok.Q
Mengapa Washington perlu meningkatkan hubungan teknologi dengan sekutunya?A
Washington perlu meningkatkan hubungan teknologi untuk mengurangi ketergantungan dan memperkuat posisi dalam kompetisi global.Q
Apa risiko yang dihadapi AS terkait ketergantungan pada Tiongkok?A
AS berisiko kehilangan revolusi industri berikutnya dan ketergantungan pada Tiongkok untuk bahan-bahan penting.