Tesla Dojo: Rencana besar Elon Musk untuk membangun superkomputer AI, dijelaskan
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Tesla Dojo: Rencana besar Elon Musk untuk membangun superkomputer AI, dijelaskan

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
07 Februari 2025 pukul 03.09 WIB
81 dibaca
Share
Dojo adalah superkomputer yang dirancang oleh Tesla untuk melatih jaringan saraf "Full Self-Driving" (FSD) mereka. Elon Musk percaya bahwa Dojo sangat penting untuk mencapai tujuan Tesla dalam mengembangkan mobil yang dapat mengemudi sendiri sepenuhnya dan meluncurkan layanan robotaxi. Saat ini, FSD sudah ada di ratusan ribu mobil Tesla, tetapi masih memerlukan perhatian manusia saat berkendara. Dengan Dojo, Tesla berharap dapat mengumpulkan dan memproses data visual dari mobil-mobilnya untuk meningkatkan kemampuan mengemudi otomatis.
Selain Dojo, Tesla juga sedang mengembangkan Cortex, yang merupakan superkomputer baru untuk pelatihan AI di markas mereka di Austin. Musk menginginkan Tesla menjadi perusahaan AI yang tidak hanya membuat mobil, tetapi juga dapat bersaing dalam teknologi AI secara umum. Meskipun Dojo masih dalam tahap pengembangan, Tesla berencana untuk meluncurkan FSD tanpa pengawasan untuk pelanggan di AS pada tahun 2025. Dengan mengembangkan teknologi ini, Tesla berharap dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menciptakan model bisnis baru di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Dojo dan mengapa penting bagi Tesla?
A
Dojo adalah superkomputer yang dirancang oleh Tesla untuk melatih jaringan saraf FSD. Ini penting karena membantu Tesla mencapai otonomi penuh dalam berkendara.
Q
Bagaimana Dojo berkontribusi pada pengembangan FSD?
A
Dojo berkontribusi pada pengembangan FSD dengan memproses dan menyimpan data video yang dikumpulkan dari kendaraan Tesla untuk melatih model AI.
Q
Apa perbedaan antara Dojo dan Cortex?
A
Dojo adalah superkomputer untuk pelatihan AI, sementara Cortex adalah supercluster baru yang sedang dibangun untuk menyelesaikan masalah AI dunia nyata.
Q
Apa itu D1 chip dan fungsinya?
A
D1 chip adalah chip khusus yang dikembangkan oleh Tesla untuk meningkatkan efisiensi pelatihan AI, dengan 50 miliar transistor untuk menangani beban kerja machine learning.
Q
Mengapa Tesla memilih untuk mengembangkan chipnya sendiri?
A
Tesla memilih untuk mengembangkan chipnya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada chip pihak ketiga seperti Nvidia dan untuk meningkatkan efisiensi pelatihan AI.

Rangkuman Berita Serupa

Ini 'Tidak Akan Terjadi,' Tetapi Musk yang Teralihkan Perhatiannya Harus Menyerahkan Kendali CEO di TeslaForbes
Teknologi
2 bulan lalu
115 dibaca
Ini 'Tidak Akan Terjadi,' Tetapi Musk yang Teralihkan Perhatiannya Harus Menyerahkan Kendali CEO di Tesla
Investor Tesla menyatakan skeptisisme saat Elon Musk menjanjikan robotaxi di Austin pada bulan Juni.YahooFinance
Teknologi
2 bulan lalu
129 dibaca
Investor Tesla menyatakan skeptisisme saat Elon Musk menjanjikan robotaxi di Austin pada bulan Juni.
Nvidia mengungkapkan rencana untuk merevolusi pasar besar.YahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
71 dibaca
Nvidia mengungkapkan rencana untuk merevolusi pasar besar.
Kunci Utama Nvidia di CES 2025 yang Padat: Permainan, Robot, Mobil Mengemudi Sendiri, dan Superkomputer AI PribadiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
67 dibaca
Kunci Utama Nvidia di CES 2025 yang Padat: Permainan, Robot, Mobil Mengemudi Sendiri, dan Superkomputer AI Pribadi
Nvidia Mengguncang CES Dengan Platform PC AI Grace-BlackwellForbes
Teknologi
3 bulan lalu
114 dibaca
Nvidia Mengguncang CES Dengan Platform PC AI Grace-Blackwell
Nvidia menggunakan Jetson Thor sebagai 'palu' untuk mendominasi pertumbuhan robot humanoid pada tahun 2025.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
77 dibaca
Nvidia menggunakan Jetson Thor sebagai 'palu' untuk mendominasi pertumbuhan robot humanoid pada tahun 2025.