Courtesy of TechCrunch
Rekayasa produk modern membutuhkan simulasi digital yang sangat akurat agar insinyur dapat membuat prototipe dan memahami kinerja material di dunia nyata. Saat ini, banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak lama dari IBM dan Dassault, tetapi dengan kemajuan AI Generatif, startup seperti Trace.Space dari Riga, Latvia, mulai muncul. Trace.Space adalah platform yang didorong oleh AI untuk membantu insinyur mengembangkan produk industri dan baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) untuk pengembangan lebih lanjut. Platform ini dirancang khusus untuk pengembangan kendaraan listrik dan otonom, satelit, robot, semikonduktor, dan perangkat medis, serta menggunakan pendekatan berbasis cloud untuk meningkatkan kolaborasi antara produsen dan pemasok.
Janis Vavere, salah satu pendiri dan CEO Trace.Space, menjelaskan bahwa produk-produk kompleks di industri otomotif, medis, dan dirgantara semakin sulit untuk dirancang dengan alat dan proses lama yang sudah ketinggalan zaman. Dengan menggunakan teknologi modern dan AI, Trace.Space bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi perusahaan yang menghadapi tantangan ini. Pendekatan inovatif mereka diharapkan dapat mempercepat pengembangan produk dan meningkatkan efisiensi di berbagai industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Trace.Space?A
Trace.Space adalah platform yang didorong oleh AI yang dirancang untuk membantu insinyur dalam mengembangkan produk industri.Q
Mengapa Generative AI penting dalam rekayasa produk?A
Generative AI penting karena memungkinkan pembuatan simulasi digital yang akurat, membantu insinyur memahami kinerja material di dunia nyata.Q
Siapa yang memimpin putaran investasi untuk Trace.Space?A
Putaran investasi untuk Trace.Space dipimpin oleh Cherry Ventures.Q
Apa perbedaan antara solusi tradisional dan Trace.Space?A
Solusi tradisional biasanya berbasis 'on premise', sedangkan Trace.Space menggunakan pendekatan cloud computing yang modern.Q
Apa yang dikatakan Janis Vavere tentang alat-alat lama?A
Janis Vavere menyatakan bahwa alat-alat lama kesulitan untuk menangani kompleksitas produk yang semakin meningkat.