Courtesy of YahooFinance
India telah menuduh perusahaan mobil asal Korea Selatan, Kia, menghindari pajak sebesar Rp 2.55 triliun ($155 juta) dengan salah mengklasifikasikan impor komponen. Kia, yang bersaing dengan Hyundai dan Maruti Suzuki di pasar mobil terbesar ketiga di dunia, membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka telah memberikan bukti yang mendukung posisi mereka. Pemerintah India mengklaim bahwa Kia mengimpor bagian-bagian mobil secara terpisah untuk menghindari pajak yang lebih tinggi, yang seharusnya dikenakan jika semua komponen diimpor dalam satu pengiriman.
Jika Kia kalah dalam sengketa ini, mereka bisa dikenakan denda hingga Rp 5.10 triliun ($310 juta) . Meskipun Kia mencatat penjualan tertinggi dalam sejarahnya di India, mereka tetap menghadapi tantangan dari pajak yang tinggi dan penyelidikan yang berkepanjangan. Kasus ini mirip dengan yang dihadapi Volkswagen, yang juga dituduh menghindari pajak dengan cara yang serupa. Pejabat pajak India menegaskan bahwa hukum pajak jelas dan beberapa produsen mobil tidak mematuhi kewajiban pajak yang berlaku.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tuduhan yang dihadapi Kia di India?A
Kia dituduh menghindari pajak sebesar $155 juta dengan salah mengklasifikasikan impor komponen.Q
Model mobil apa yang menjadi pusat dari kasus pajak Kia?A
Model mobil yang menjadi pusat dari kasus pajak Kia adalah Carnival.Q
Apa yang dilakukan Kia untuk membela diri dari tuduhan tersebut?A
Kia menyatakan telah memberikan tanggapan yang mendetail dan didukung oleh bukti untuk membela diri.Q
Bagaimana reaksi pemerintah India terhadap penghindaran pajak oleh Kia?A
Pemerintah India mengklaim bahwa beberapa produsen mobil, termasuk Kia, melanggar hukum pajak yang berlaku.Q
Apa konsekuensi yang mungkin dihadapi Kia jika kalah dalam kasus ini?A
Jika kalah, Kia bisa menghadapi pembayaran hingga $310 juta sebagai denda dan bunga.