Courtesy of YahooFinance
Pfizer baru saja melaporkan hasil keuangan untuk kuartal keempat dan tahun penuh 2024, yang menunjukkan pendapatan sebesar Rp 1.05 quadriliun ($63,6 miliar) , meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun hasil ini sedikit lebih baik dari yang diperkirakan Wall Street, saham Pfizer tetap stabil setelah pembukaan pasar. Untuk kuartal keempat, pendapatan mencapai Rp 292.72 triliun ($17,8 miliar) , naik 21% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Pfizer juga berencana untuk menghemat Rp 74.00 triliun ($4,5 miliar) hingga akhir 2025 dengan mengurangi ukuran perusahaan dan beberapa program penelitian dan pengembangan.
Baca juga: Q4 Earnings Recap: Supernus Pharmaceuticals (NASDAQ:SUPN) Mengungguli Saham Farmasi Bermerk
Namun, Pfizer menghadapi beberapa tantangan, termasuk negosiasi harga obat dengan Medicare dan penurunan minat terhadap kandidat obat baru mereka, danuglipron. CEO Pfizer, Albert Bourla, tetap optimis dan percaya bahwa perusahaan akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dengan fokus pada produktivitas dan prioritas strategis di tahun 2025. Selain itu, Pfizer juga harus menghadapi tekanan dari pemerintah terkait harga obat dan persaingan di pasar obat kanker.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan Pfizer mengenai pendapatan tahun 2024?A
Pfizer melaporkan pendapatan sebesar $63,6 miliar untuk tahun 2024, meningkat 7% dibandingkan tahun 2023.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap laporan pendapatan Pfizer?A
Setelah laporan pendapatan, saham Pfizer tetap datar di pasar.Q
Apa rencana Pfizer untuk mengatasi penurunan pendapatan dari produk COVID-19?A
Pfizer berencana untuk menghemat $4,5 miliar hingga akhir 2025 dengan mengurangi ukuran dan memotong beberapa program R&D.Q
Siapa Albert Bourla dan apa perannya di Pfizer?A
Albert Bourla adalah CEO Pfizer yang optimis tentang masa depan perusahaan dan peningkatan nilai pemegang saham.Q
Apa tantangan yang dihadapi Pfizer terkait dengan negosiasi harga obat?A
Pfizer menghadapi tantangan dalam negosiasi harga obat dengan Medicare, termasuk untuk obat-obatan seperti Eliquis, Ibrance, dan Xtandi.