Courtesy of CoinDesk
Saham Robinhood (HOOD) turun lebih dari 10% dalam perdagangan pra-pasar setelah hasil kuartal ketiga diumumkan. Hal ini tidak mengejutkan karena saham tersebut telah lebih dari dua kali lipat nilainya tahun ini. Menurut laporan JPMorgan, Robinhood gagal memenuhi banyak target pendapatan penting, seperti pertumbuhan akun dan jumlah aset baru. Meskipun begitu, perusahaan ini berhasil mengelola pengeluaran dengan baik, yang mendukung laba per saham untuk kuartal tersebut. JPMorgan menurunkan target harga saham Robinhood menjadi Rp 328.90 ribu ($20) dari sebelumnya Rp 345.35 ribu ($21) .
Citi juga menyatakan bahwa meskipun ada komentar positif dari Robinhood untuk bulan Oktober, mereka memperkirakan sahamnya akan mengalami tekanan karena hasil yang kurang memuaskan. Mereka memberikan rating netral dengan target harga Rp 378.24 ribu ($23) . Di sisi lain, JMP mengatakan bahwa laba Robinhood sesuai dengan perkiraan mereka dan hanya sedikit di bawah konsensus. Mereka mempertahankan pandangan positif terhadap perusahaan ini dan menaikkan target harga menjadi Rp 542.68 ribu ($33) dari Rp 493.35 ribu ($30) , serta mempertahankan rating "market outperform" untuk saham tersebut.