Courtesy of InterestingEngineering
Sebuah penemuan unik berupa kombinasi koin Romawi dan Inggris ditemukan di Belanda, menunjukkan pentingnya Limes Jermanik Bawah dalam usaha Romawi untuk menaklukkan Britannia. Koleksi terbesar koin Romawi yang pernah ditemukan di Utrecht ini terdiri dari 404 koin perak dan emas yang menampilkan gambar Julius Caesar, Kaisar Claudius, dan Juba, seorang raja dari Afrika Utara. Koin-koin ini ditemukan di sepanjang "Limes," yang merupakan batas wilayah Romawi dan suku Jermanik, dan menunjukkan rute yang mungkin diambil oleh pasukan Romawi saat kembali ke rumah.
Baca juga: Basilika Romawi pertama di London yang berusia 2.000 tahun ditemukan dalam keadaan 'luar biasa'
Koin-koin ini sekarang dipamerkan di Koleksi Arkeologi Nasional. Para arkeolog menduga bahwa koin-koin tersebut mungkin disembunyikan oleh seorang prajurit Romawi untuk menjaga keselamatan mereka, atau mungkin sebagai persembahan kepada dewa-dewa. Koin-koin tersebut berasal dari periode antara 200 SM hingga 47 M dan memberikan wawasan menarik tentang sejarah ekonomi dan militer Romawi pada masa penaklukan. Penemuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seorang prajurit Romawi bisa mendapatkan koleksi koin ini, apakah melalui pembayaran, kekuatan, atau keduanya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan di Utrecht?A
Di Utrecht, ditemukan kombinasi unik koin Romawi dan Inggris.Q
Siapa yang mengonfirmasi penemuan koin tersebut?A
Anton Cruysheer dari Landschap Erfgoed Utrecht mengonfirmasi penemuan koin tersebut.Q
Apa yang ditunjukkan oleh koin yang ditemukan?A
Koin yang ditemukan menunjukkan wajah Julius Caesar, Kaisar Claudius, dan raja Juba, serta memberikan wawasan tentang sejarah Romawi.Q
Di mana koin-koin tersebut sekarang dipamerkan?A
Koin-koin tersebut sekarang dipamerkan di National Museum of Antiquities di Leiden.Q
Mengapa koin-koin tersebut dianggap penting dalam sejarah Romawi?A
Koin-koin tersebut dianggap penting karena memberikan pandangan yang mendalam tentang sejarah ekonomi dan militer Romawi pada masa penaklukan.