Courtesy of YahooFinance
JPMorgan Chase & Co. akan mengirimkan emas senilai lebih dari Rp 65.78 triliun ($4 miliar) di New York pada bulan Februari, di tengah lonjakan harga dan ancaman tarif impor yang mendorong pengiriman logam ke AS. Bank ini adalah dealer bullion terbesar di dunia dan berencana untuk mengirimkan 30 juta ons troy emas untuk kontrak yang akan berakhir pada bulan Februari. Lonjakan harga emas di pasar berjangka disebabkan oleh ketidakpastian politik setelah pemilihan Presiden AS, yang membuat banyak bank berusaha untuk memanfaatkan perbedaan harga antara pasar.
Selain emas, perbedaan harga juga terlihat pada kontrak perak, yang membuat beberapa trader mulai mengirimkan perak ke AS meskipun biasanya tidak menguntungkan untuk diangkut dengan pesawat. Meskipun banyak emas diperdagangkan setiap hari, hanya sedikit yang dikirim secara fisik. Sejak pemilihan presiden, persediaan fisik di bursa telah meningkat secara signifikan, tetapi belum jelas apakah JPMorgan dan bank lain mengirimkan emas untuk memanfaatkan peluang arbitrase atau untuk menutup posisi pendek yang ada.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang direncanakan oleh JPMorgan Chase terkait emas?A
JPMorgan Chase merencanakan pengiriman bullion emas senilai lebih dari $4 miliar terhadap kontrak berjangka di New York pada bulan Februari.Q
Mengapa harga emas mengalami lonjakan?A
Harga emas mengalami lonjakan karena adanya ancaman tarif impor dan meningkatnya permintaan global untuk logam mulia.Q
Apa yang dimaksud dengan arbitrase dalam konteks ini?A
Arbitrase adalah praktik membeli dan menjual aset di pasar yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga.Q
Siapa saja bank lain yang terlibat dalam pengiriman emas?A
Bank lain yang terlibat dalam pengiriman emas termasuk Deutsche Bank, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs.Q
Apa dampak pemilihan Donald Trump terhadap pasar emas?A
Pemilihan Donald Trump berdampak pada pasar emas dengan menciptakan ketidakpastian yang menyebabkan lonjakan harga emas.