Courtesy of YahooFinance
Perusahaan pengembang energi angin terbesar di Inggris, Ørsted, telah mengganti CEO-nya, Mads Nipper, karena tantangan dalam peralihan menuju energi bersih. Rasmus Errboe, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil CEO, kini mengambil alih posisi tersebut. Ørsted menghadapi masalah besar seperti biaya yang meningkat dan penundaan dalam proyek energi terbarukan, yang menyebabkan penurunan nilai saham lebih dari 80% sejak puncaknya pada tahun 2021. Perusahaan ini juga terpaksa memotong ratusan pekerjaan dan menarik diri dari beberapa pasar internasional.
Situasi ini diperburuk oleh kebijakan baru di AS di bawah kepemimpinan Donald Trump, yang berencana untuk membalikkan kebijakan energi terbarukan dan lebih fokus pada minyak dan gas. Ørsted baru-baru ini melaporkan kerugian besar pada bisnisnya di AS, yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga dan ketidakpastian pasar. Meskipun tantangan ini, Errboe berkomitmen untuk melanjutkan visi perusahaan untuk transisi energi hijau dan percaya bahwa energi angin lepas pantai tetap penting untuk masa depan yang berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menggantikan Mads Nipper sebagai CEO Ørsted?A
Rasmus Errboe menggantikan Mads Nipper sebagai CEO Ørsted.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi Ørsted saat ini?A
Tantangan utama yang dihadapi Ørsted adalah biaya yang meningkat dan penundaan dalam pengembangan energi terbarukan.Q
Mengapa Mads Nipper mengundurkan diri dari jabatannya?A
Mads Nipper mengundurkan diri karena situasi yang semakin menantang dalam industri angin lepas pantai.Q
Apa dampak kembalinya Donald Trump terhadap industri energi terbarukan?A
Kembalinya Donald Trump diperkirakan akan berdampak negatif pada industri energi terbarukan, termasuk kebijakan yang lebih mendukung minyak dan gas.Q
Apa yang diharapkan Rasmus Errboe untuk dilakukan sebagai CEO baru Ørsted?A
Rasmus Errboe berharap dapat memimpin transformasi Ørsted untuk menghadapi tantangan yang ada dan tetap berkomitmen pada transisi hijau.