Courtesy of YahooFinance
Minggu ini, ada perbedaan sinyal mengenai kebijakan moneter antara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (Fed) yang membuat euro diperkirakan akan melemah lebih lanjut. Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, sementara ECB menurunkan biaya pinjaman dan menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Hal ini dapat memperlebar jarak antara suku bunga di AS dan Eropa, menjadikan dolar lebih menarik dibandingkan euro. Banyak analis memperkirakan bahwa euro bisa mencapai paritas dengan dolar dalam beberapa bulan ke depan, terutama jika Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif perdagangan yang lebih tinggi.
Baca juga: Pandangan Gelap Morgan Stanley tentang Dolar AS Semakin Buruk seiring Meningkatnya Risiko Ekonomi
Meskipun euro sempat turun ke level terendah dalam dua tahun, kini euro diperdagangkan sekitar Rp 1.71 juta ($1,04) . Namun, ada kekhawatiran terkait ketidakpastian politik di Prancis dan pemilihan di Jerman yang dapat mempengaruhi nilai euro. Di sisi lain, ada beberapa faktor positif yang bisa mendukung euro, seperti kemungkinan gencatan senjata di Ukraina dan hasil pemilihan di Jerman yang dapat mengatasi masalah struktural negara tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan kebijakan moneter ECB dan Fed baru-baru ini?A
ECB menurunkan suku bunga sementara Fed mempertahankan suku bunga, menunjukkan perbedaan kebijakan moneter.Q
Mengapa euro diperkirakan akan melemah?A
Euro diperkirakan akan melemah karena perbedaan suku bunga yang semakin lebar antara AS dan Eropa.Q
Apa dampak dari tarif perdagangan yang dijanjikan oleh Donald Trump?A
Tarif perdagangan yang dijanjikan oleh Trump dapat memperburuk kondisi ekonomi Eropa dan memperlemah euro.Q
Bagaimana situasi politik di Perancis dan Jerman mempengaruhi euro?A
Ketidakpastian politik di Perancis dan pemilihan di Jerman dapat menambah tekanan pada nilai euro.Q
Apa yang dapat menjadi faktor positif bagi euro di masa depan?A
Faktor positif bagi euro termasuk kemungkinan gencatan senjata di Ukraina dan hasil pemilihan di Jerman yang mendukung reformasi.