Courtesy of YahooFinance
Saham Microsoft mengalami penurunan setelah laporan hasil kuartal kedua fiskal yang lebih rendah dari harapan, terutama terkait pertumbuhan platform cloud Azure. Beberapa analis menurunkan target harga saham Microsoft karena pertumbuhan Azure yang tidak sesuai ekspektasi. Meskipun demikian, sebagian besar analis masih memberikan rekomendasi "beli" untuk saham Microsoft, dengan target harga rata-rata sekitar Rp 8.49 juta ($516) , yang menunjukkan potensi kenaikan sekitar 24% dari harga penutupan sebelumnya.
Meskipun ada kekecewaan terkait Azure, ada juga tanda-tanda optimisme terkait kecerdasan buatan (AI). Misalnya, Azure AI Foundry telah mencapai lebih dari 200.000 pengguna bulanan dalam waktu dua bulan. Beberapa bank, seperti Bank of America, tetap optimis dan menyebut Microsoft sebagai pilihan utama, sementara Morgan Stanley juga menyesuaikan target harga mereka tetapi tetap memberikan rating positif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Microsoft?A
Penurunan saham Microsoft disebabkan oleh hasil kuartalan yang lebih rendah dari ekspektasi untuk pertumbuhan cloud Azure.Q
Bagaimana pertumbuhan Azure dibandingkan dengan ekspektasi?A
Pertumbuhan Azure lebih rendah dari yang diharapkan, dengan beberapa analis menyebutnya 'jauh lebih buruk dari yang kami harapkan'.Q
Apa pendapat UBS tentang saham Microsoft?A
UBS mempertahankan rating 'buy' untuk saham Microsoft tetapi menurunkan target harga mereka.Q
Siapa yang menyebut Microsoft sebagai 'pemenang AI'?A
Bank of America menyebut Microsoft sebagai 'pemenang AI' dalam aplikasi dan infrastruktur.Q
Apa yang dilakukan Morgan Stanley terkait target harga Microsoft?A
Morgan Stanley menurunkan target harga untuk saham Microsoft dari $540 menjadi $530.