Courtesy of TechCrunch
AngelSense, sebuah perusahaan teknologi yang menyediakan perangkat pemantauan lokasi untuk orang dengan disabilitas, mengalami kebocoran data pribadi pengguna yang dapat diakses di internet. Kebocoran ini terjadi karena mereka meninggalkan database internal tanpa kata sandi, sehingga siapa pun bisa mengakses informasi sensitif seperti nama, alamat, nomor telepon, dan koordinat GPS dari orang yang dipantau. Meskipun AngelSense mengklaim tidak ada bukti bahwa data tersebut telah disalahgunakan, mereka baru menyadari masalah ini setelah dihubungi oleh perusahaan keamanan UpGuard.
Setelah mengetahui kebocoran tersebut, AngelSense segera menutup server yang terpapar. CEO AngelSense, Doron Somer, mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki apakah ada data yang diakses sebelum masalah ini ditemukan. Kebocoran data seperti ini sering kali disebabkan oleh kesalahan manusia dan telah menjadi masalah umum dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak kasus serupa yang melibatkan informasi sensitif lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan data pengguna AngelSense?A
Data pengguna AngelSense bocor ke internet, termasuk informasi pribadi dan lokasi.Q
Siapa yang menemukan kebocoran data ini?A
Kebocoran data ini ditemukan oleh perusahaan keamanan siber UpGuard.Q
Apa yang dilakukan AngelSense setelah mengetahui kebocoran data?A
Setelah mengetahui kebocoran data, AngelSense segera menutup server yang terpapar.Q
Apa saja informasi yang bocor dari database AngelSense?A
Informasi yang bocor termasuk nama, alamat, nomor telepon, koordinat GPS, dan informasi kesehatan pengguna.Q
Apakah AngelSense berencana untuk memberi tahu pengguna yang terkena dampak?A
AngelSense masih menyelidiki dan belum memastikan apakah mereka akan memberi tahu pengguna yang terkena dampak.