Mendeteksi COVID-19 Dengan Satu Tiupan
Courtesy of AsianScientist

Rangkuman Berita: Mendeteksi COVID-19 Dengan Satu Tiupan

AsianScientist
DariĀ AsianScientist
15 Juli 2021 pukul 07.00 WIB
81 dibaca
Share
Singapura telah memberikan persetujuan sementara untuk tes napas yang dapat menunjukkan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 dalam waktu kurang dari satu menit. Tes ini dikembangkan oleh Breathonix, sebuah perusahaan yang berasal dari Universitas Nasional Singapura. Meskipun tes RT-PCR masih dianggap sebagai metode yang paling akurat untuk mendeteksi virus, prosesnya memakan waktu dan memerlukan peralatan khusus. Sebaliknya, tes napas Breathonix menawarkan kecepatan dan akurasi yang tinggi, dengan hasil yang dapat diperoleh dalam waktu singkat.
Pengguna hanya perlu menghembuskan napas ke dalam alat yang mirip dengan breathalyzer untuk mengukur kadar alkohol. Napas yang dihembuskan kemudian dianalisis untuk mendeteksi senyawa organik yang menunjukkan infeksi COVID-19. Dalam uji klinis di Singapura, tes ini menunjukkan akurasi lebih dari 90 persen. Breathonix kini bekerja sama dengan kementerian kesehatan untuk melakukan uji coba di titik perbatasan dengan Malaysia, menjadikannya solusi yang menarik untuk skrining massal, terutama di tempat-tempat dengan banyak orang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikembangkan oleh Breathonix?
A
Breathonix mengembangkan sistem tes napas yang dapat mendeteksi infeksi COVID-19 dalam waktu kurang dari satu menit.
Q
Bagaimana cara kerja sistem tes napas COVID-19?
A
Pengguna harus menghembuskan napas ke dalam alat yang terhubung dengan sampler napas, dan hasilnya dianalisis menggunakan spektrometer massa.
Q
Apa keunggulan tes napas dibandingkan dengan RT-PCR?
A
Tes napas lebih mudah digunakan dan tidak memerlukan peralatan mahal serta staf terlatih, sementara RT-PCR memerlukan waktu lebih lama dan peralatan khusus.
Q
Siapa yang memimpin Breathonix?
A
Dr. Jia Zhunan adalah CEO Breathonix yang memimpin pengembangan sistem tes napas.
Q
Apa tujuan dari uji coba yang dilakukan di perbatasan Singapura-Malaysia?
A
Uji coba di perbatasan bertujuan untuk menguji efektivitas sistem tes napas dalam situasi dengan lalu lintas manusia yang tinggi.

Rangkuman Berita Serupa

Para ilmuwan menemukan klad baru dari Candida auris, jamur yang sangat menular.AsianScientist
Sains
8 bulan lalu
126 dibaca
Para ilmuwan menemukan klad baru dari Candida auris, jamur yang sangat menular.
Menjaga Keamanan Komunitas Melalui Pengujian LingkunganAsianScientist
Sains
3 tahun lalu
55 dibaca
Menjaga Keamanan Komunitas Melalui Pengujian Lingkungan
GenScript Meluncurkan Fasilitas Manufaktur di SingapuraAsianScientist
Sains
3 tahun lalu
32 dibaca
GenScript Meluncurkan Fasilitas Manufaktur di Singapura
Membuat Pengobatan Hepatitis C Lebih Terjangkau di MalaysiaAsianScientist
Sains
3 tahun lalu
24 dibaca
Membuat Pengobatan Hepatitis C Lebih Terjangkau di Malaysia
BioNTech Mengarahkan Perhatiannya ke SingapuraAsianScientist
Sains
3 tahun lalu
66 dibaca
BioNTech Mengarahkan Perhatiannya ke Singapura
Uji Coba CoronaVac dari Sinovac Menunjukkan Hasil yang MenguntungkanAsianScientist
Sains
4 tahun lalu
28 dibaca
Uji Coba CoronaVac dari Sinovac Menunjukkan Hasil yang Menguntungkan