Courtesy of TechCrunch
MGM Resorts, sebuah perusahaan besar yang mengelola hotel dan kasino, setuju untuk membayar Rp 740.02 miliar ($45 juta) untuk menyelesaikan lebih dari selusin gugatan class action setelah peretas mencuri data pribadi jutaan pelanggan dalam dua serangan siber. Kesepakatan ini diumumkan pada 21 Januari dan akan diratifikasi oleh pengadilan federal di Las Vegas pada 18 Juni. Serangan pertama terjadi pada tahun 2019, di mana peretas mencuri nama, alamat, dan nomor telepon pelanggan, sementara serangan kedua pada tahun 2023 menyebabkan gangguan besar di berbagai properti MGM dan mencuri informasi pribadi seperti nomor Jaminan Sosial dan paspor.
Dari total dana penyelesaian Rp 740.02 miliar ($45 juta) , sekitar 30% akan digunakan untuk biaya pengacara, sementara korban gugatan class action akan menerima hingga Rp 1.23 triliun ($75 m) asing-masing, tergantung pada jenis informasi yang dicuri. Meskipun MGM tidak mengungkapkan jumlah pasti pelanggan yang terpengaruh, pengacara menyebutkan bahwa lebih dari 37 juta pelanggan terkena dampak dari kedua pelanggaran data tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan MGM Resorts terkait pelanggaran data?A
MGM Resorts mengalami dua serangan siber yang mengakibatkan pencurian data pribadi pelanggan.Q
Berapa jumlah penyelesaian yang disepakati oleh MGM Resorts?A
MGM Resorts setuju untuk membayar $45 juta sebagai penyelesaian dari kasus kelas.Q
Apa dampak dari serangan ransomware yang dialami MGM?A
Serangan ransomware menyebabkan kerugian lebih dari $100 juta dan mengganggu operasional di berbagai properti MGM.Q
Siapa yang akan menerima kompensasi dari penyelesaian ini?A
Korban dari kasus kelas akan menerima kompensasi hingga $75 tergantung pada jenis informasi yang dicuri.Q
Apa saja informasi pribadi yang dicuri dalam pelanggaran data ini?A
Informasi pribadi yang dicuri termasuk nama, alamat rumah, nomor telepon, dan beberapa nomor Jaminan Sosial serta paspor.