Rangkuman Berita: Net Neutrality Sekali Lagi Terancam, Dan Pasar Bebas Tidak Akan Menyelamatkan Kita

Internet terbuka kini terancam setelah pengadilan AS membatalkan upaya pemerintahan Biden untuk mengembalikan aturan net neutrality. Keputusan ini memberikan kontrol kembali kepada penyedia layanan internet (ISP), yang sebelumnya berjuang melawan net neutrality, untuk mengatur diri mereka sendiri. Tanpa net neutrality, ISP dapat memprioritaskan layanan mereka sendiri dan membatasi akses bagi pesaing, yang dapat merugikan inovasi dan persaingan di dunia digital. Ini juga dapat menciptakan internet yang tidak adil, di mana hanya mereka yang mampu membayar yang bisa mengakses informasi dan layanan penting. Sejak 2015, net neutrality telah menjadi landasan untuk memastikan semua pengguna internet diperlakukan sama. Namun, setelah aturan tersebut dicabut pada 2017, ISP mulai menerapkan praktik yang merugikan konsumen. Meskipun ada harapan untuk mengembalikan aturan ini pada 2024, keputusan pengadilan terbaru membuat masa depan internet terbuka semakin tidak pasti. Kini, tanggung jawab untuk melindungi net neutrality ada di tangan Kongres, tetapi dengan situasi politik yang sulit, kemungkinan untuk mencapai kesepakatan sangat kecil. Jika tidak ada tindakan yang diambil, internet bisa berubah menjadi alat untuk keuntungan perusahaan, bukan platform untuk inovasi dan kesetaraan.