Courtesy of InterestingEngineering
Penemuan mengejutkan terjadi ketika terumbu karang terbesar di dunia ditemukan di Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan. Terumbu karang ini diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun dan ditemukan oleh seorang videografer dalam ekspedisi National Geographic. Ia menggambarkan terumbu karang tersebut seperti "katedral di bawah air" dan merasa sangat terhormat bisa melihat sesuatu yang telah bertahan selama ratusan tahun. Terumbu karang ini sangat penting karena menjadi rumah bagi banyak spesies laut dan melindungi garis pantai dari erosi. Namun, perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi ekosistem ini, terutama di negara-negara pulau kecil seperti Kepulauan Solomon.
Baca juga: Pecahan besar gunung es mengungkapkan makhluk yang belum ditemukan di bawah perairan Antartika.
Terumbu karang yang baru ditemukan ini memiliki ukuran yang sangat besar, dapat dilihat dari luar angkasa, dan berada di kedalaman yang lebih dingin, sehingga terlindungi dari efek pemanasan global. Para ilmuwan menyebutnya sebagai "sinar harapan" karena terumbu karang di perairan dangkal di sekitarnya telah rusak akibat suhu laut yang meningkat. Meskipun terumbu karang ini memberikan harapan, ancaman seperti penebangan hutan yang mencemari air tetap ada. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa 44 persen spesies karang air hangat kini terancam punah, yang meningkat dari satu pertiga pada tahun 2008, akibat pemanasan global dan faktor lainnya.