Courtesy of YahooFinance
Data dari National Association of Realtors menunjukkan bahwa pasar perumahan mulai menunjukkan perbaikan pada bulan Desember, meskipun penjualan rumah bekas selama setahun berada di titik terendah sejak 1995. Penjualan rumah bekas mencapai 4,06 juta unit pada tahun lalu, dengan harga median rumah mencapai rekor Rp 6.70 miliar ($407,500) . Meskipun suku bunga hipotek tetap tinggi, sekitar 7%, beberapa ekonom optimis bahwa tren positif ini bisa berlanjut hingga 2025.
Ekonom dari Wells Fargo percaya bahwa tahun lalu adalah titik terendah untuk penjualan rumah bekas, dan dengan adanya peningkatan jumlah rumah yang tersedia di pasar, baik pembeli maupun penjual mungkin mulai beradaptasi dengan kondisi suku bunga yang lebih tinggi. Mereka juga mencatat bahwa pasar tenaga kerja yang kuat dan kenaikan upah dapat mendorong lebih banyak orang untuk kembali bertransaksi di pasar perumahan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditunjukkan oleh data National Association of Realtors tentang pasar perumahan di bulan Desember?A
Data National Association of Realtors menunjukkan bahwa pasar perumahan mendapatkan momentum di bulan Desember.Q
Mengapa penjualan rumah yang ada mencapai titik terendah sejak 1995?A
Penjualan rumah yang ada mencapai titik terendah karena harga median rumah yang tinggi dan suku bunga hipotek yang meningkat.Q
Apa yang diperkirakan oleh ekonom Wells Fargo tentang pasar perumahan di tahun 2025?A
Ekonom Wells Fargo memperkirakan bahwa tahun lalu adalah titik terendah untuk penjualan rumah yang ada dan momentum positif akan berlanjut hingga 2025.Q
Bagaimana suku bunga hipotek mempengaruhi pasar perumahan?A
Suku bunga hipotek yang tinggi membuat pembeli rumah lebih berhati-hati dan mempengaruhi daya beli mereka.Q
Apa yang terjadi dengan jumlah rumah yang tersedia di pasar pada bulan Desember?A
Jumlah rumah yang tersedia di pasar meningkat lebih dari 16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada bulan Desember.