Courtesy of YahooFinance
Laporan dari JPMorgan memperingatkan bahwa pasar negara berkembang mungkin mengalami "henti mendadak" dalam aliran modal akibat kebijakan 'America First' yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump. Kebijakan ini dapat memperkuat ekonomi AS dan menarik uang dari negara-negara yang lebih miskin. Dalam kuartal terakhir, terdapat aliran keluar modal bersih sebesar Rp 312.45 triliun ($19 miliar) dari negara berkembang, dan diperkirakan akan ada tambahan Rp 164.45 triliun ($10 miliar) yang akan keluar pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut.
Namun, JPMorgan mencatat bahwa situasi ini tidak disebabkan oleh masalah di negara berkembang itu sendiri, melainkan oleh kondisi keuangan global yang lebih ketat. Kebijakan tarif dan pemotongan pajak di AS meningkatkan kemungkinan suku bunga tetap tinggi lebih lama. Meskipun ada risiko, sebagian besar ekonomi negara berkembang seharusnya dapat mengatasi guncangan ini, dengan Romania, Malaysia, Afrika Selatan, dan Hongaria menjadi yang paling rentan. Ke depannya, situasi ini akan sangat bergantung pada tindakan Trump dan data ekonomi AS yang akan datang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'sudden stop' dalam aliran modal?A
'Sudden stop' dalam aliran modal adalah situasi di mana aliran investasi tiba-tiba berhenti, yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.Q
Siapa yang memperingatkan tentang potensi 'sudden stop' ini?A
JPMorgan adalah lembaga yang memperingatkan tentang potensi 'sudden stop' ini.Q
Negara mana saja yang dianggap paling berisiko terhadap 'sudden stop'?A
Negara yang dianggap paling berisiko adalah Romania, Malaysia, Afrika Selatan, dan Hungaria.Q
Apa yang memicu penurunan aliran modal ke negara berkembang?A
Penurunan aliran modal dipicu oleh kebijakan ekonomi AS yang lebih ketat dan tarif yang diterapkan oleh Trump.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump mempengaruhi ekonomi negara berkembang?A
Kebijakan Donald Trump, seperti 'America First', dapat menarik investasi dari negara berkembang dan memperkuat ekonomi AS.